Para Ajudan Soeharto Lakukan Hal ini Saat Kunjungan di Belanda, Benny Moerdani Sampai Gebrak Meja

Kisah akan Presiden Kedua Indonesia tak akan habisnya untuk dikupas. Soeharto merupakan presiden kedua Indonesia yang memimpin selama 32 tahun.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Soeharto dan Benny Moerdany 

Akhirnya, Sjafrie pun sengaja duduk di kursi yang terletak di depan Soeharto, sambil memegang rompi dan helm.

Sjafrie melakukan hal itu agar Soeharto meminta kedua benda itu, dan bersedia mengenakannya.

Namun, harapan Sjafrie justru pupus.

Bukannya mengenakannya, Soeharto justru melakukan sebaliknya.

"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto saat itu.

Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie saja yang memegang rompi itu.

"Eh, Sjafrie.Itu, rompi itu cangking (bawa) saja. Kamu cangking saja," ujar Soeharto.

Baca: Pecah Tangis di Lapangan, Tim Merauke dan Tim Sabang Sukses Bertugas

Baca: Dahulu Dikenal dengan Nama ABRI, Kenapa Kini Berubah Menjadi TNI? Ini Sejarah dan Ceritanya

Mendapatkan permintaan dari Soeharto seperti itu Sjafrie hanya bisa pasrah, dan menaatinya.

Melewati Sniper Valley

Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.

Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.

Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.

Senjata tersebut terus berputar mengikuti pesawat yang ditumpanginya bersama Soeharto.

Meski demikian, Sjafrie baru memberitahukan hal itu enam jam kemudian.

Jafrie menyebut kawasan itu memang didiami banyak para sniper.

Soeharto dan Benny Moerdany
Soeharto dan Benny Moerdany (Istimewa)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved