Satu Prajurit Gugur, Kisah Operasi Tiga Menit Kopassus yang Menggegerkan Dunia
Mahrizal menembak dan mengenai Achmad Kirang, salah seorang anggota Tim Hijau di bagian bawah perut yang tidak terlindungi.
Belakangan identitas mereka diketahui yakni Abdullah Mulyono, Wendy Mohammad Zein, Zulfikar, Mahrizal dan Abu Sofyan. Kelimanya tewas ditembak mati saat operasi.
Tim pun telah dibagi, ada tim merah, tim biru dan tim hijau.
Mereka merencanakan agar Tim Merah dan Tim Biru memanjat ke sayap pesawat dan menunggu di pintu samping.
Tim Hijau akan masuk lewat pintu belakang.
Semua tim akan masuk ketika kode diberikan.
Baca: FOTO: Deretan Kisah Heroik Kopassus, Denjaka dan Kopaska! Disegani SAS Sampai Buat Navy Seal Gentar
Pada pukul 02.43, tim Komando Angkatan Udara Thailand ikut bergerak ke landasan, menunggu di landasan agar tidak ada teroris yang lolos.
Kode untuk masuk diberikan, ketiga tim masuk, dengan Tim Hijau terlebih dahulu, mereka berpapasan dengan Mahrizal teroris yang berjaga di pintu belakang.
Mahrizal lalu menembak dan mengenai Achmad Kirang, salah seorang anggota Tim Hijau di bagian bawah perut yang tidak terlindungi.
Mahrizal, sepertinya teroris yang paling keras memberikan perlawanan. Selain menembak Achmad Kirang. Tembakan Mahrizal juga mengenai rekan Ahmad Kirang. Beruntung peluru mengenai rompi anti peluru.
Pasukan Komando segera membalas Mahrizal pun tewas di dekat Pramugari.
Aksi tim biru dan tim merah juga mendapat perlawanan.
Di dalam pesawat tim bertemu dengan Zulfikar teroris yang sempat melemparkan granat.
Beruntung granat tersebut tak meledak karena saat dilemparkan pin pemicunya belum dibuka secara sempurna.
Lalu anggota tim menembak dan melukainya sebelum dia sempat keluar.
Baca: Hanya Berbekal Sangkur, Pasukan Kopassus Habisi Secara Senyap Para Pemberontak di Kalimantan
Sementara itu Abdullah Mulyono sempat berusaha merebut senjata anggota Kopassus.