Sebar Isu Soal Mahar Rp500 Miliar, Andi Arief Bersikeras Menolak Minta Maaf
Hebohnya isu mahar Rp500 Miliar yang diberikan Sandiaga Uno demi menduduki bangku Cawapresnya Prabowo Subianto
TRIBUNJAMBI.COM - Hebohnya isu mahar Rp500 Miliar yang diberikan Sandiaga Uno demi menduduki bangku Cawapresnya Prabowo Subianto masih terus bergulir hingga kini.
Semua berawal dari cuitan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief di Twitter.
Bahkan dengan cuitannya itu, dirinya pun menolak minta maaf perihal isu mahar Rp 500 miliar ke PKS dan PAN.
Dikutip TribunJambi.com dari KompasTV, dirinya menyebut bahwa seharusnya pihak PKS, PAN, serta Partai Gerindra-lah yang menjelaskan kepada Partai Demokrat.
"Justru PAN, PKS, beserta Gerindra yang menjelaskan kepada kami (Partai Demokrat) dong, bukan saya yang minta maaf ke mereka," ujarnya ketika ditemui awak media, Minggu (12/8/2018).
"Kami mendengar dari tim kecil yang sudah bertemu dengan PKS dan PAN, lalu diputuskanlah nama Sandiaga Uno (sebagai pendamping Prabowo Subianto) tanpa melibatkan kami. Jadi yang harusnya menjelaskan itu mereka, bukan saya."
Baca: Pembeli Hewan Kurban Diimbau Perhatikan Tanda-tanda Penyakit di Hewan Ini, Cari yang Berlabel
Baca: 6 Orang Pemilik Zodiak ini, Miliki Sifat Tempramen dan Sulit Mengatur Amarahnya, Kamukah itu?
Baca: Awasi Hewan Kurban, Pemkab Sarolangun Siapkan 7 Dokter Hewan
Andi Arief merasa tidak perlu meminta maaf sebab menurutnya ia tak melakukan kesalahan.
"Beda namanya kalo saya memfitnah atau membuat tuduhan tanpa dasar, baru saya minta maaf," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Politisi Partai Demokrat Andi Arief menuding PAN dan PKS mendapat mahar sebesar masing-masing Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno.
Dirinya mengaku mendapat informasi tersebut dari beberapa politisi Partai Gerindra, yakni Fadli Zon, Dasco Ahmad, Prasetyo, dan Fuad Bawazier pada Rabu (8/8/2018) pukul 16.00 WIB.
Baca: Hoaks Al Ghazali Over Dosis, Ahmad Dhani Sebut Penyebab Putranya Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca: Sudah Lihat Peruntunganmu Lewat Zodiak Hari Senin 13 Agustus 2018? Gemini Harus Waspada
Lebih lanjut, Andi Arief menjelaskan bahwa dirinya sengaja menuliskan cuitan tersebut dengan tujuan agar Prabowo mengetahuinya dan bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih cawapres.
Namun ternyata, Prabowo tetap pada pendiriannya memilih Sandiaga Uno sebagai pendampingnya di Pilpres 2019 dan mengabaikan saran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal ini juga ia tuliskan di akun Twitternya @andiarief__.
"Soal Mahar ke PKS dan PAN masing2 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan sekrt Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pk 16.00 .
Soal Mahar 500 M masing2 pada PAN dan PKS itu yang membuat malam itu saya mentuit jendral kardus.
Besar harapan saya dan partai Demokrat Prabowo memilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak.
Tanggal 9 Agustus pagi, pertemuan SBY-Prabowo membahas soal bagaimana kembalikan politik yang baik dan terhormat tanpa mahar.
SBY usulkan Prabowo cari cawapres lain yang bukan Sandi, bukan AHY, bukan Zul hasan, bukan Salim Al jufri seperti permintaan Zul has agar tokoh netral.
Prabowo tetap tak hiraukan usul SBY soal tokoh netral.
Herannya Zul Has dan Salim Al Jufri juga berubah pendiriannya dari harus figur dari PAN atau PKS atau tokoh netral tiba2 sepakat memilih aetuju Sandi yang juga dari gerindra, ada apa?
Semua sudah terjadi, tapi proses ini pubik harus mengerti," tulis Andi Arief.

(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Isu Mahar Rp 500 M, Andi Arief Tolak Minta Maaf, http://wow.tribunnews.com/2018/08/13/soal-isu-mahar-rp-500-m-andi-arief-tolak-minta-maaf?page=all
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: