Hari Pramuka, Kisah Jenderal Inggris Rekrut Pemuda Berperang Pertahankan Kota, Sejarah Kepanduan

Untuk mengakali musuh, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela.

Editor: bandot
Telegraph
Lord Baden-Powell bapak pendiri gerakan kepanduan cikal bakal lahirnya Pramuka 

TRIBUNJAMBI.COM - Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai hari lahirnya gerakan Pramuka Indonesia.

Gerakan Pramuka Indonesia merupakan nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan.

Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.

Pramuka lahir terinspirasi dari Gerakan Kepanduan yang sebelumnya dicetuskan oleh Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1, atau lebih dikenal dengan Lord Baden-Powell.

Namun tahukah Anda, gerakan kepanduan ternyata lahir saat dalam kondisi peperangan?

Gerakan kepanduan awalnya adalah upaya merekrut para pemuda untuk mempertahankan kota mereka dari serangan musuh. 

Mereka direkrut seorang Jenderal Inggris yang tengah berperang di Afrika. 

Baca: Hari Pramuka Tanggal 14 Agustus, Menguak Arti Sebenarnya dari tepuk Tepuk Pramuka

Dan hasilnya ternyata tidak mengecewakan. 

Para tentara sukarela yang direkrut tersebut mampu membuat kejutan.

Setelah perang usai dan seiring dengan perkembangan zaman, gerakan tersebut beralih sebagai sebuah gerakan untuk cinta tanah air dan melakukan hal positif di masyarakat.  

Gerakan kepanduan menjadi sebuah gerakan pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia.

Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat.

Baca: Pesta Pora Hujan Peluru Ala Kopassus, Bahkan Sempat Pakai Rambut Warna Warni

Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan.

Baden-Pawell mencetuskan gerakan kepanduan dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, yang juga seorang letnan jenderal angkatan bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris.

Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.

Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer.

Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela.

Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota.

Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tetapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut.

Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan.

Baca: Bak Film Captain Phillips, Kisah Denjaka, Kopaska dan Kopassus Selamatkan WNI Dari Tangan Perompak

Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana.

Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.

Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan.

Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.

Perang Boer (Boer War) atau Perang Anglo-Boer (Anglo-Boer War) adalah sebutan untuk konflik bersenjata di Afrika selatan antara pasukan Inggris melawan negara-negara Boer setempat.

Dalam bahasa Afrikaan sendiri, perang ini dikenal dengan istilah "Vryheidsoorlog" (Perang Kemerdekaan) karena orang-orang Boer mengklaim kalau perjuangan mereka adalah untuk mengenyahkan Inggris yang mencoba menjajah tanah air mereka.

Berdasarkan waktunya, Perang Boer bisa dibagi ke dalam 2 fase utama : Perang Boer Pertama (1880 - 1881) & Perang Boer Kedua (1899 - 1902).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved