Cinta Terakhir Soekarno, Dijajaki Dahulu Selama Setahun, Baru Dinikahi Saat Usia 19 Tahun
Istri terakhir Soekarno berasal dari Tenggarong Kutai Kertanegara. Namun, banyak dari masyarakat Indonesia sendiri.

TRIBUNJAMBI.COM - Istri terakhir Soekarno berasal dari Tenggarong Kutai Kertanegara.
Namun, banyak dari amsyarakat Indonesia sendiri, tidak tahu bahwa istri Soekarno lahir di Kalimantan Timur.
Dialah Heldy Djafar.
Wanita kelahiran Agutus 1947 lalu tersebut kini masih terlihat cantik dan segar di usianya yang sudah hampir 70 tahun.
Sang istri Proklamator ini kepada Tribun Kaltim menceritakan kisah hidupnya saat masih bersama Bung Karno.
Heldy bercerita awal mula bisa bertemu muka dengan Presiden pertama RI yang dikenal flamboyan ini.
"Awalnya saya masuk barisan Bhinneka Tunggal Ika yang bertugas sebagai penerima tamu di Istana Negara. Di sanalah saya pertama kali bertemu Bapak."
Baca: Timnas U23 Vietnam Ngeluh Terkait Fasilitas Asian Games 2018, Harus Latihan di Lapangan Hotel
Baca: Niat Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha 2018, Mulai Senin Ini, Ini Keutamaan Tiap Harinya
Baca: Update Gempa di Lombok: Jumlah Korban Meninggal 436 Orang, Begini Kondisi di Lokasi
Baca: Timnas U23 Vietnam Ngeluh Terkait Fasilitas Asian Games 2018, Harus Latihan di Lapangan Hotel
"Ketika masuk di barisan tersebut, tiba‑tiba saya ditunjuk Bung Karno, diminta duduk di depan. Awalnya, saya memang duduk di barisan belakang. Setelah ditunjuk, diajak dansa," kenang Heldy.
Di tarian itulah, perbincangan awal dilakukan Heldy Djafar bersama Bung Karno.

Heldy Djafar (kiri), istri kesembilan Bung Karno (Tribun Kaltim)
"Ketika bicara, dia sudah tahu nama saya. Saya juga bingung, kok sudah tahu? Apakah sudah cari tahu lebih dahulu. Dia saat itu hanya bertanya umur. Saya jawab 18 tahun, kemudian Bung Karno bilang cukup. Nah, saya juga tak tahu apa arti cukup itu," ungkapnya.
Baca: Ini Grade Harga Penjual Berdasar Tampilan Fisik, Fenomena SPG Plus-plus di Semarang
Berlanjut, setelah tahu usia Heldy, Bung Karno kemudian meminta izin kembali untuk bisa bertandang main‑main ke rumah Heldy Djafar. Saat itu, dirinya masih tinggal bersama kakak di Jakarta.
"Langsung tanya, boleh main ke rumahmu? Saya jawab, mau ngapain, Pak? Dia jawab, mau main‑main ke rumah saja," ucapnya.
Setelah pertemuan tersebut, Heldy sering dikunjungi Soekarno di rumah keluarganya di Jakarta.
Baca: Bekas Gedung RS Jantung Lama Terbengkalai, Noor Setyo Surati Bupati Tanjab Barat
Baca: Susno Duadji Bercuit Curiga Terkait Mogoknya LRT Palembang, Fahri Hamzah Balas Beri Sindiran?
Baca: Update Gempa di Lombok: Jumlah Korban Meninggal 436 Orang, Begini Kondisi di Lokasi
Baca: Timnas U23 Vietnam Ngeluh Terkait Fasilitas Asian Games 2018, Harus Latihan di Lapangan Hotel
"Waktu itu tidak langsung dinikahi. Hampir setahun, dia masih main‑main terus ke rumah. Bung Karno tak pernah langsung nikahin wanita. Kalau tak cocok dia juga tak mau."
"Untung saya tidak diputusin. Itu sepertinya satu tahun menjalani tes dahulu, penjajakan. Dia pernah cerita sama saya, semua istrinya dijajaki dahulu satu tahun, baru dinikahi," tuturnya.
Semasa penjajakan itu, Heldy mengaku sempat deg‑degan juga, apakah Bung Karno serius atau tidak dengan dirinya.
"Sempat deg‑degan juga, tetapi kan ujungnya dinikahin juga. Kami menikah di Istana tahun 1966. Usia saya saat itu berarti 19 tahun," katanya.
Usai menikah tersebut, Heldy kemudian tinggal di Kebayoran, Jalan Wijaya, Jakarta, bersama kakaknya serta beberapa pengawal.
Bapak juga masih sering datang ke rumah. Bahkan, hampir tiap malam, tetapi Sabtu dan Minggu biasanya Bapak pergi ke Bogor.
"Meski demikian, biasanya malah malam Minggu juga ada di rumah," ujarnya tertawa.
Baca: Timnas U23 Vietnam Ngeluh Terkait Fasilitas Asian Games 2018, Harus Latihan di Lapangan Hotel
Baca: Bekas Gedung RS Jantung Lama Terbengkalai, Noor Setyo Surati Bupati Tanjab Barat
Mengenang Bung Karno, Heldy juga masih teringat sedikit akan sifat dan karakternya.
"Dia humoris dan santun sama wanita. Kadang suka bawa buah ketika datang. Selain itu juga selalu menepati janji. Pernah dia tanya, mau minta apa? Saya jawab minta dolar, dia pasti bawakan. Jawabannya juga bercanda. Oke, demi kamu saya bawakan," paparnya.
Untuk makanan kesukaan, Bung Karno malah menyukai makanan sederhana, yakni telur rebus.
"Dia paling senang telur rebus. Tiap hari malah sepertinya makan telur dengan kecap," jelasnya.
Heldy Djafar merupakan kakak dari orangtua Asisten I Pemprov Kaltim Meiliana. (*)