Tokoh Sniper Legendaris Finlandia Mampu Membunuh 705 Prajurit Musuh Jarak Diatas 400 Meter

Pasukan Rusia pernah melancarkan serbuan kilat ke Finlandia sehingga memicu perang sengit di musim dingin yang berkepanjangan

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Ade Sulaiman
Simo Hayha 

Hampir semua countersniper Rusia yang dikerahkan tewas ditangan Simo.

Selain tanpa senapan sniper berteleskop, berkamuflase lengkap serba putih salju, saat menembak Simo juga berusaha untuk tidak menggoyahkan salju di depannya sehinga posisi tetap diam.

Taktik lainnya adalah ketika beraksi Simo biasa mengulum salju sehingga uap yang keluar dari napasnya teredam dan gagal terdeteksi oleh teleskop countersniper Rusia.

Baca: Kisah Bagaimana Hubungan Soekarno dan Soeharto yang Begitu Dekat, Hingga Bung Karno Wafat

Baca: Dinas Koperindag Batanghari Ungkap Alasan Pasar Kalangan di Muara Jangga Belum Digunakan

Tapi setelah membunuh ratusan musuh, Simo terhantam juga peluru di bagian rahang hiri yang kemudian menghancurkan pipinya.

Dari luka yang didapat Simo mengindikasikan bahwa penembaknya merupakan sniper Rusia yang pernah mendapat pelatihan saat PD I.

Tembakan yang tepat masuk mulut dan kemudian menghancurkan kepala bagian belakang merupakan ciri khas tembakan mematikan para sniper selama PD I.

Simo yang kemudian ditolong oleh rekannya dianggap sudah tewas karena luka tembak yang dialami nyaris menghancurkan sebagian wajahnya.

Tapi setelah menjalani perawatan Simo pulih lagi meskipun wajahnya telah berubah.

Satu minggu setelah Winter War berakhir melalui perjanjian damai, Simo yang sadar dari komanya ternyata tidak mengalami kerusakan pada syaraf sehingga bisa hidup normal.

 Militer Finlandia yang dipimpin oleh Field Marshal Carl Gustaf Emil Mannerheim memberikan penghargaan tinggi bagi Simo dengan menaikkan pangkat drstis dari yang semula Kopral menjadi Letnan Dua.

Pasca PD II Simo yang sudah pulih seratus persen menjadi pahlawan legendaris bagi Finlandia dan kembali menekuni kegemaran sebagai pemburu.

Baca: Mengenal Satu Diantara Maskot Asian Games 2018, Rusa Bawean yang Gampang Stres

Baca: Buntut Bentrok Warga dan Sopir Batubara, Kapolda Jambi Perintahkan Truk Tak Lewat Kumpeh

Dalam kesempatan tertentu, Simo berburu bersama Presiden Finlandia saat itu, Urho Kekkonen. Simo yang hidup hingga usia 96 tahun meninggal pada tanggal 1 April 2002 dan dimakamkan di kawasan Hamina.

Ia hanya berkomentar singkat, ‘’selalu latihan’’ ketika ditanya tentang kepiawaian menembak.

Sedangkan Simo juga hanya berkomentar singkat, ‘’Saya melakukan apa yang telah saya pelajari dan sebisa yang dapat saya lakukan’’ sewaktu ditanya tentang komentarnya terhadap korbannya yang mencapai ratusan jiwa.

Sumber : Intisari

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved