Ketika Tim Kejar Kopaska Menyamar Jadi Teller Bank, Kelabui Anggota GAM yang Mengambil Uang Tebusan

Seperti kisah berikut, tahun 2006 silam saat salah satu kelompok sayap Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melakukan pembajakan terhadap sebuah kapal Indonesia

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TribunJambi/Kolase
Ilustrasi Kopassus yang Menyamar jadi Teller Bank 

Itu pun kalau jalannya mulus. Tapi tentu tak sampai seharian, maka tak heran jika Jepang mulai curiga.

Baca: Navy Seal pun Gentar, Siapa Sangka Kekuatan 1 Pasukan Denjaka Setara 120 TNI Biasa

Baca: Hell week, Cerita Seram Gemblengan Fisik di Sat Bravo 90, Gultor Kopassus, Denjaka, Kopaska

Jepang kemudian membuat laporan orang hilang ke kantor polisi.

“Dia bilangnya ada bantuan dari Jakarta untuk membangun jalan. Tapi yang bertugas mengambil uang hilang,” ujar Koptu Totok.

Kebetulan beberapa anggota Tim Kejar di saat yang sama sedang istirahat di sebuah kedai kopi dekat Polsek Perlak.

Mereka melihat dengan jelas, lewat mata sendiri kalau si Jepang keluar dari Polsek. Bukannya langsung disergap, tim malah tidak mau gegabah.

Tim Kejar berpikir sangat riskan jika melakukan penangkapan di daerah Perlak karena daerah tersebut sudah dikuasai GAM.

Apa jadinya jika begitu disergap mereka malah gantian dipentungi oleh masyarakat di sekitar situ yang ternyata anggota GAM.

Tim Kopaska memilih untuk membuntuti incarannya yang pergi ke rumah orang tua Sofyan di Lhoksumawe.

Sampai di rumah kakaknya Jepang belum juga disergap. Tim penyergap dengan sabar membuntuti sasarannya ini ke tujuan berikutnya, bank tempat Sofyan menarik uang.

Kopaska TNI AL
Kopaska TNI AL

Pihak bank memperlihatkan bukti pengambilan uang kepada Jepang dan kakaknya yang ikut serta.

Merasa uangnya memang sudah dicairkan Jepang akhirnya kembali ke Perlak. Tiba di salah satu perempatan jalan di ujung kota Lhokseumawe Jepang dipaksa berhenti oleh lampu merah.

Serombongan orang di sebuah mobil ikut berhenti di sebelahnya. Saling pandang, sama-sama memberi senyum.

Seluruh penumpang mobil turun dengan cepat, langsung menghampiri pengendara motor di sebelahnya.

Baca: Bak Film Captain Phillips, Kisah Denjaka, Kopaska dan Kopassus Selamatkan WNI Dari Tangan Perompak

Baca: Kopaska, Pasukan TNI AL yang Berjuluk Hantu Laut dan 3 Pasukan Elite Luar Negeri

Tak disangka, seisi mobil tersebut adalah anggota Tim Kejar. Tertangkaplah Jepang tanpa perlawanan berarti.

Operasi ini dianggap cukup sulit dilakukan karena alat penyadap yang menjadi kunci keberhasilan operasi ini ada di Jakarta.

Tim Kejar harus terus berkoordinasi dengan pihak operator dan tim Kopaska di Jakarta untuk memastikan keberadaan pembajak yang diincar.

*Tulisan ini ada di buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved