Kisah Ribuan Pasukan Khusus Australia Turun ke Tim Tim, Namun 'Segan' Saat Temui 80 Anggota Paskhas

Ketika provinsi Timor-Timur (sekarang Timor Leste) akhirnya lepas dari Indonesia pada September 1999 melalui jajak pendapat

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Surabaya Online
Paskhas TNI AU 

Dalam situasi seperti itu, kehormatan untuk menjaga kewibawaan Pangkoopsau dan bangsa serta negara memang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Meskipun dalam pertempuran yang tidak seimbang dan di tempat terbuka itu bisa dipastikan pasukan Paskhas akan gugur semua.

Apalagi jumlah pasukan INTERFET yang siap tempur di kawasan Bandara Komoro telah mencapai ribuan.

Namun, situasi kembali kondusif setelah petinggi militer INTERFET tiba untuk menyambut Pangkoopsau II.

Pasukan Terakhir di Dili

Ketika Pangkoopsau II kembali terbang meninggalkan Dili, seluruh pasukan Paskhas yang tertinggal kembali bertugas untuk mengendalikan bandara sambil menunggu serah terima kekuasaan dan sekaligus menjadi pasukan yang meninggalkan diri paling terakhir.

Dalam penerbangannya menuju Kupang, Pangkoopsau II sadar, jika sampai terjadi chaos, pasukan Paskhas yang tersisa pasti akan mengalami situasi sangat sulit.

Namun, ia berjanji untuk mengerahkan semua kekuatan Koopsau II, demi menyelamatkan seluruh pasukan Paskhas.

Beruntung, situasi Dili tetap terkendali dan pasukan Paskhas pun bisa pulang ke dengan selamat.

Baca: Polisi Bersenjata Lengkap Razia Pulau Pandan, Ini Penyebab Tim Pulang Tanpa Hasil

Baca: Sikap Mahfud MD Tak Dipilih Jokowi Jadi Cawapresnya Buat Tsamara Amany Belajar Soal Kenegarawanan

Teknik Meloloskan Diri

Sebenarnya, jika harus menghadapi pertempuran sampai titik darah penghabisan di Bandara Komoro, pasukan Paskhas sebenarnya sudah siap.

Mereka bahkan telah menyiapkan prosedur tempur pelolosan diri sambil melawan dengan cara memilih 10 personel yang paling militan.

Ketika induk pasukan Paskhas sedang bertempur melawan pasukan INTERFET, kesepuluh personel itu akan meloloskan diri dengan cara berlari long march menempuh jarak ratusan km sambil bertempur menuju ke perbatasan di bawah ancaman musuh.

Teknik pelolosan diri sambil bertempur itu sudah dikuasai para prajurit Phaskas dan dikenal sebagai SERE (Survival Evation Resistance Escape).

Tujuannya adalah menyampaikan salam komando kepada Dankorpspaskhas dan seluruh jajaran serta petinggi TNI.

Namun demikian karena harus melewati rintangan tempur, diperkirakan kesepuluh pasukan komando berani mati itu tidak akan semuanya berhasil menembus perbatasan. Bravo Paskhas! (Agustinus Winardi/Intisari Online)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah 80 Anggota Paskhas TNI AU Siap Tempur Lawan Ribuan Pasukan Khusus Australia, http://jogja.tribunnews.com/2018/03/07/kisah-80-anggota-paskhas-tni-au-siap-tempur-lawan-ribuan-pasukan-khusus-australia?page=all.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved