Kehebatan Pisau Komando Spetsnaz Pasukan Elit Ruisa yang Tak Kalah Garang dengan Milik Kopassus

Bila mengenal Special Air Service (SAS) pasukan khusus milik Inggris dikenal jadi pasukan elit yang mengerikan.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
net
Pisau komando milik pasukan komando dengan spesialisasi lintas udara Rusia. 

TRIBUNJAMBI.COM - Bila mengenal Special Air Service (SAS) pasukan khusus milik Inggris dikenal jadi pasukan elit yang mengerikan.

Tak kalah, Rusia memiliki pasukan elit mengerikan dalam menjalani aksinya.

Berbeda dengan pasukan khusus Barat, Spetsnaz sebagai pasukan komando dengan spesialisasi lintas udara Rusia dibekali pisau komando khusus dengan fitur canggih.

Diberi kode NRS, pisau komando ini adalah paduan antara bilah pisau khusus yang didesain untuk pertarungan jarak dekat dan gagang yang mampu melesatkan proyektil peluru khusus.

Gabungan antara pisau dan pistol ini diproduksi oleh pabrikan KBP Tula mulai dekade 1980-an.

Pengembangan NRS dilakukan oleh tim di bawah pimpinan R.D. Khlynin yang diminta membuat senjata pertarungan jarak dekat untuk unit intai AD Soviet.

Baca: Annisa Pohan Berkomentar Soal Promosi Jenderal Kardus di Markobar Gibran Rakabuming

Baca: Cak Imin Pernah Bermasalah dengan Hukum, Yenny Wahid Sebut Mahfud MD Lebih Bersih

Tujuannya untuk memperbesar kemungkinan selamat pada saat pembawanya harus survival di wilayah lawan.

NRS generasi pertama ini dipasangkan dengan peluru SP-3 yang didesain minim asap dan juga melesat dengan kecepatan subsonik, sehingga tidak menimbulkan suara pada saat ditembakkan.

Pengembangan generasi selanjutnya yaitu NRS-2 menjadi varian definitif dari keluarga pisau NRS. Dikembangkan oleh G.A. Savischnev, I.P. Shedlos, dan V. Ya. Ovchinnikov, NRS-2 mengalami sejumlah perubahan dibanding generasi pendahulunya.

Pisau ini diberikan kepada seorang anggota Spetsnaz dalam paket berupa Pisau, pouchamunisi SP-4 berisi empat peluru, dan sarung pisaunya.

Sarung pisaunya dapat difungsikan sebagai tang pemotong kawat setebal 5mm.

Dilengkapi material insulasi, sarung/ tang pemotong ini juga dapat digunakan untuk memotong kabel listrik dengan tegangan di bawah 380 volt.

Baca: Link LIVE STREAMING Indonesia Vs Malaysia Piala AFF U-16 2018 Kick Off 19.00 WIB

Baca: Dikabarkan Jadi Cawapres Prabowo, Segini Harta Kekayaan Sandiaga Uno, Miliki Banyak Perusahaan

Sarung pisau dilengkapi tatakan dan tali pengikat kulit untuk ditempelkan ke rompi.

Untuk bilah pisaunya terdapat beberapa variasi bentuk, ada yang berbentuk clip point, spear point, tergantung tahun produksinya.

Sisi bawah menampilkan bilah tajam memanjang dari ujung sampai ke pangkal, dengan bagian atas dilengkapi gerigi atau serration dari pangkal/crossguard sampai setengah panjang bilah pisau.

Cross guard dari NRS-2 hanya berbentuk pelat, dengan salah satu sisi mengarah miring ke atas untuk dudukan jempol pada saat memotong atau mengasah objek yang keras.

Satu sisicross guard lainnya memiliki cerukan U dan difungsikan sebagai pisir, yang harus diselaraskan dengan tiang pejera yang ada di sisi bawah gagang.

Nah, bagian paling kompleks dari NRS-2 adalah gagangnya, yang dari luar terlihat seperti gagang plastik biasa yang berbentuk semi-silinder dan cukup gemuk.

Yang tidak terlihat adalah rongga di dalam untuk menyimpan laras dan mekanisme untuk penembakan peluru SP-4 yang berkaliber 7,62x40mm.

Bagian pantat atau sisi bawah gagang menjadi titik penempelan mulut laras, dan bisa dibuka untuk menarik laras yang tersembunyi.

Peluru dimasukkan dari sisi belakang laras, dan harus dimasukkan dan dikeluarkan secara manual.

Cara Menggunakan NRS-2

Penembakkan dilakukan dengan menekan tombol pelatuk yang terpasang di sisi bawah gagang, dekat dengan mulut laras.

Sementara untuk tuas pengaman ada di sebelahnya, untuk memilih posisi tembak tuas setelan ini tinggal digeser ke arah mulut laras, dan ada lingkaran merah yang menandakan posisi peluru siap ditembakkan.

Untuk mengokang, ada tuas berbentuk strip metal di sisi kanan yang tinggal ditarik untuk mengokang mekanisme.

Untuk mengambil posisi tembak, gagang NRS-2 harus dipegang dengan kedua tangan, dengan bagian pantat gagang pisaudihadapkan ke sasaran. Dengan posisi seperti ini, bilah pisau jadi menghadap ke dada pemegang pisau.

Baca: Bila Benar Jokowi - Mahfud MD, Terinspirasi Sayyidina Abu Bakar dan Umar Atau Yudhistira dan Bima

Baca: Reaksi Mahfud MD dan Sandiaga Uno yang Santer Diisukan jadi Cawapres Jokowi dan Prabowo

Namun tidak usah khawatir, hentakan ataurecoil dari peluru SP-4 juga tidak besar sehingga tidak ada ceritanya bilah pisau akan melukai pengguna.

Jarak efektif dari proyektil SP-4 sendiri juga tidak jauh, maksimal 15-25 meter.

Sekali ditembakkan, pisau harus dibongkar untuk membuang kelongsong dan memasukkan peluru baru.

NRS-2 sendiri memiliki varian tanpa kemampuan menembakkan peluru yaitu NR-2, yang lebih banyak diproduksi untuk anggota Spetsnaz. (angkasa/tribunnews.com)

Beda dengan kehebatan pisau milik pasukan khusus Rusia, Spetznaz. Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki TNI Angkatan Darat.

Pasukan elite ini memiliki kemampuan khusus. Seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, anti teror dan lain-lain.

Pasukan elite TNI Angkatan Darat Indonesia, sudah kondang di dunia. Pasalnya beberapa prestasinya membuat nyali lawan menciut.

Baca: Lombok Kembali Diguncang Gempa, Putri TGB Terluka Akibat Tertimpa Reruntuhan di Posko Dapur Umum

Pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina, Austria, Kopassus meraih peringkat dua dalam melakukan operasi militer strategis, seperti intelijen, pergerakan, penyusupan, penindakan.

Kopassus juga terkenal dengan operasi pembebasan sandera dalam pesawat Garuda Airline Woyla pada tahun 1981 hingga ekspedisi mendaki puncak Gunung Everest dan berhasil menjejaki kakinya di puncak tertinggi dunia itu di tahun 1997.

Kehebatan Personel Kopassus tidak terlalu bergantung dan mengandalkan teknologi canggih.

Tiap anggota Kopassus memiliki kemampuan bela diri yang cakap. Saking hebatnya, disebutkan satu prajurit Kopassus sebanding dengan lima prajurit biasa.

Kemampuan yang dimiliki anggota Kopassus, antara lain kemampuan bela diri, bertahan hidup (survival), kamuflase, strategi, daya tahan, gerilya, membuat perangkap dan lain-lain.

Ternyata, satu di antara senjata yang menjadi penunjang dan andalan personel Kopassus, yaitu pisau komando.

Sekilas, pisau ini terlihat biasa. Namun, pisau ini memiliki keistimewaan.

Baca: Pertemuan Prabowo-SBY Bahas Sandiaga Uno Sebagai Cawapres

Anda pernah lihat gapura bentuk pisau kalau masuk ke wilayah Kopassus di Cijantung atau pernah lihat tugu pisau komando di pantai Permisan Cilacap tempat pembaretan prajurit Kopassus, atau gambar pisau yang ada di salah satu logo Kopassus?

Pisau komando.
Pisau komando. (www.thesheffieldcutlery)

Baca: Ragu dengan Ketegasan Prabowo, Andi Arief: Dia Bukan Strong Leader, Dia Chicken

Kopassus memang identik dengan pisau berbilah dua. Tapi, tidak banyak yang tahu soal pisau ini.

Mengapa pisau itu kehadirannya begitu fenomenal di dunia pasukan khusus, terutama di kalangan Kopassus?

Namanya Fairbairn & Sykes.

Ide pembuatan pisau itu muncul dari William Ewart Fairbairn, yang saat itu mendapat tugas khusus sebagai kepala polisi di Shanghai, Tiongkok.

Menurut bukuWeapon, a Visual History of Arms and Armours, pada 1930-an terjadi banyak pertempuran antar geng di Shanghai.

Fairbairn berpikir anggotanya harus dibekali sebuah senjata beladiri jarak dekat.

Baca: Pertemuan Prabowo-SBY Bahas Sandiaga Uno Sebagai Cawapres

Bersama satu di antara partnernya di kepolisian Shanghai yang bernama Eric Anthny Sykes, mereka membuat sebuah pisau berbilah dua dengan penampang yang tidak terlalu lebar, namun panjang.

Panjang pegangannya mencapai 10 sentimeter, sedangkan panjang bilah pisaunya mencapai 18 sentimeter.

Tidak seperti pisau pada umumnya, pisau Fairbairn & Sykes dibuat bukan untuk mengiris, melainkan menusuk.

Bilah pisaunya didesain agar bisa menembus sela-sela tulang iga manusia, sehingga bisa langsung menusuk jantung musuh.

Kopassus
Kopassus 

Tidak cuma menciptakan pisau, Fairbairn dan Sykes kemudian juga menciptakan sebuah teknik beladiri dengan pisau buatannya yang mereka beri nama “Defenfu System”.

Saat Fairbairn ditarik pulang ke Inggris, ia mendapat perintah untuk memberikan pelatihan Defendu System kepada anggota pasukan khusus Inggris.

Kenapa pisau Fairbairn & Sykes malah beken di AS? Saat Perang Dunia II meletus dan AS mulai mempersiapkan militernya ke medan perang, Fairbairn ditugasi ke AS untuk memperkenalkan pisau ini kepada Office of Strategic Services (OSS).

OSS adalah agen intelijen AS di masa Perang Dunia II.

Baca: Driver Online Tuntut Poin dan Bonus Dikembalikan ke Semula dan Tolak Migrasi Vendor Luar

AS menilai pisau buatan Fairbairn ini sangat efektif untuk digunakan oleh agen intelijen mereka.

Akhirnya, pisau Fairbairn & Skyes menjadi idola di kalangan pasukan khusus dunia.

Royal Marines, 1st Independent Parachute Brigade Plandia, ParaCommando Brigade Belgia, Grup Gerak Khas Malaysia, dan pasukan Komando Singapura, merupakan beberapa pengguna setia pisau ini.

Kehadirannya di Indonesia sendiri tidak terlalu jelas.

Beberapa literatur menyebut bahwa pisau ini diperkenalkan di masa-masa awal Kopassus, saat masih menyandang nama Kopassandha.

Tapi siapa yang membawa pisau Fairbairn & Skyes ini masih belum ada kejelasannya.

Yang jelas, pisau ini telah menjadi saksi mata tangguhnya pasukan baret merah di dalam perjalanan bangsa ini.

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul MENGENAL Kehebatan Pisau Komando Milik Pasukan Khusus Lintas Udara Rusia, http://batam.tribunnews.com/2016/12/12/mengenal-kehebatan-pisau-komando-milik-pasukan-khusus-lintas-udara-rusia?page=all.

IKUTI KAMU DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved