Pilpres 2019

Mulai Diisukan Jadi Cawapres Hingga Deklarasi dan Dapat Ancaman, Ini Tanggapan Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad terus ramai diperbincangkan, apalagi setelah namanya menjadi satu di antara tokoh yang disepakati oleh Forum Ijtima Gerakan Nasional

Editor: Suci Rahayu PK
portal-islam.id
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ustadz Abdul Somad. 

Dia lalu berkisah. Pada zaman Nabi, ada sahabat yang bernama Umar Bin Khattab, yang dikenal sebagai ahli bidang pemerintahan.

Setelah Sayidina Abubakar meninggal, Umar yang menggantikannya.

Sayidina Abubakar sebenarnya punya anak laki-laki bernama Abdullah.

Setelah Sayidina Abubakar meninggal, orang ramai-ramai berkata kepada Abdullah: "Abdullah, kami ingin mengangkatmu menjadi Khalifah, menggantikan Bapakmu."

Apa kata Abdullah? "Biarlah saya fokus pada mengajar umat, carilah orang yang lebih layak. Karena, menerima amanah padahal kita tidak punya kemampuan di bidang itu, berarti kita berkhianat," ujarnya.

Karena itu, menurut Ustaz Abdul Somad, masih banyak anak bangsa yang punya kemampuan. "Kita support," tegasnya.

Minta Didoakan

Pada bagian lain, Ustaz Abdul Somad meminta didoakan menjadi ustaz sampai akhir hayatnya.

"Doakan Ustaz Somad istiqomah jadi ustaz sampai mati. Ini ada dunia pendidikan dan dakwah, biarkan Ustadz Somad fokus pendidikan dan dakwah saja," katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati keputusan Forum Ijtima Ulama dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa yang merekomendasikan namanya sebagai salah satu cawapres pendamping Prabowo.

"Para ulama ijtima, santri-santri, memberikan rekomendasi, kami hormati, kami muliakan, dan kami doakan," kata pria kelahiran 18 Mei 1977 itu.

Dapat Ancaman

Pada bagian lain ceramahnya, Ustaz Abdul Somad mengaku tidak pernah belajar bagaimana cara tampil di depan umum, bagaimana menata cara bicara agar menarik bagi orang lain.

"Saya tidak tahu bagaimana caranya disenangi bapak-bapak, bagaimana caranya disenangi ibu-ibu," katanya.

Ustaz Abdul Somad menyadari, tidak semua orang suka atau senang kepada dirinya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved