Duarrr! Ledakan Aneh saat Gali Makam Soeharto, Kesaksian Bupati Wonogiri Hingga Isyarat

Meninggalnya Presiden RI Kedua Soeharto, bagi sebagian orang tentu meninggalkan duka yang mendalam.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribun
Presiden ke-2 Soeharto 

Mereka juga berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Baca: Prabowo Dikabarkan Minta AHY Jadi Cawapres, Pengamat Pesimit Mampu Jungkalkan Jokowi

"Upacara kecil itu merupakan permohonan izin kepada Tuhan yang Maha Kuasa, agar arwah Bapak HM Soeharto yang sangat kami cintai dikaruniai tempat yang terbaik. Kami juga meminta kepada Tuhan agar pekerjaan kami lancar dan selamat," ujar Sukirno.

Usai berdoa, penggalian pun dilakukan.

Awalnya, tak ada yang aneh pada penggalian makam tersebut.

Hujaman linggis yang pertama, dan kedua masih berjalan normal.

Namun, pada hujaman yang ketiga, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras.

"Tepat pada hantaman linggis yang ketiga kali, tiba-tiba duaarrr!! Terdengar suara ledakan yang sangat keras bergema di atas kepala kami," kata Sukirno.

Terdengarnya suara ledakan itu, membuat mereka saling berpandangan.

Mereka juga berusaha menerka dari mana asal suara keras tersebut.

"Bukan seperti bunyi petir, lebih mirip dengan kalau sebuah bom besar meledak di atas cungkup Astana Giribagun. Dan kami semua terdiam karena kenyataannya tidak ada yang porak-poranda," sambung Sukirno.

Selain itu, seusai peristiwa ledakan itu, sama sekali tidak ada benda yang bergeser dari tempatnya sebagai akibat bunyi ledakan keras tersebut.

Terkait ledakan tersebut, Begug Purnomosidi yang saat itu menjadi Bupati Wonogiri mengatakan, ledakan itu merupakan isyarat.

Soeharto dan Ibu Tien (kompas)
Soeharto dan Ibu Tien (kompas) ()

"Alhamdulillah, ini mengisyaratkan bahwa Pak Harto benar-benar orang besar. Bumi mengisyaratkan penerimaannya terhadap jenazah beliau," ucap Begug menengahi keheningan.

Selanjutnya, penggalian itu dilakukan Sukirno dengan hati sedih.

"Saya melanjutkan penggalian makam dengan hati yang sedih. Tidak mungkin lagi berebut cerutu bekas isapan Pak Harto, yang kemudian saya nikmati di depan teman-teman yang memandang dengan iri," ujar Sukirno.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved