Kerasnya Pertempuran Operasi Seroja di Timor Timur, Data Tak Akurat Akibatkan Pasukan Babak Belur
Disebut-sebut, operasi tersebut sebagai operasi militer terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia yang dilancarkan di Timor Timur itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Operasi Seroja menjadi satu diantara operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
Operasi militer yang mentargetkan wilayah Timor Timur ini melibatkan berbagai pasukan termasuk Kopassus yang melegenda.
Operasi Seroja dilancarkan pertama kali pada 7 Desember 1975.
Disebut-sebut, operasi tersebut sebagai operasi militer terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.
Kopassus juga berperan dalam operasi yang dilancarkan di Timor Timur itu.
Sebelum pasukan diterjunkan mereka dibekali dengan data intelijen dan perlindungan udara.
Namun, data tersebut meleset atau tidak akurat.
Baca: Ketika Prajurit Kopassus Tumbangkan Master Karate Jepang dengan Sekali Pukul, KO
Misalnya, Sungai Komoro dikabarkan penuh buaya dan airnya meruah.
Ternyata sungai itu kering, tidak ada apa-apa, buaya saja tidak ada.
Operasi serbuan udara dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 1975 pukul 22.00.
Melansir dari Intisari, operasi serbuan udara itu melibatkan banyak personel.
Sebanyak 390 personel Yonif Linud 328 diterjunkan bersama pasukan lainnya, yakni Yonif Linud 401 (533 orang), Mabrigif Linud 17 (9 orang), Ton Parako, Pakhas TNI AU (158 orang) guna menguasai Bandara Internasional Baucau.
Baca: Kisah 3 Wanita Cantik TNI AL yang Bertugas di KRI Banda Aceh
Mereka diangkut dari Pangkalan Udara Kupang dengan pesawat angkut Hercules C-130 sebanyak 18 sortie.
Sebelum pasukan ini terjun, perlindungan udara lebih dulu dilakukan.
Sasaran pasukan diserang oleh pengebom B-26 dan OV-10 Bronco.