Ketika Prajurit TNI Alami Perubahan Penampilan dari Cepak ke Gondrong Usai Operasi Seroja

Gaya dan cara berpakaian anggota TNI Indonesia pastinya sudah sangat dikenal warga Indonesia sendiri. Namun pernah ada kisah perubahan gaya para TNI

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribunnews
Kopassus 

Jika dikelompokkan, ada tiga tampilan khas pasukan Indonesia saat bertugas di Timtim. Ketiga mode itu antara lain:

-Pertama : rapi dengan seragam lengkap.

-Kedua : rambut gondrong dan berseragam lengkap.

-Ketiga : rambut gondrong dengan pakaian kombinasi.

Pertama, rapi dengan berseragam lengkap. Biasanya, mereka adalah pasukan yang baru datang.

Atau kalau tidak, mereka akan kembali pulang ke markas. Prajurit yang baru saja diterjunkan biasanya masih membawa perlengkapan yang lengkap serta berpotongan rapi.

Penampilan prajurit Indonesia yang bertugas di Timtim tahun 1975. Perhatikan gaya rambut gondrong prajurit di sisi paling kanan foto
Penampilan prajurit Indonesia yang bertugas di Timtim tahun 1975. Perhatikan gaya rambut gondrong prajurit di sisi paling kanan foto (Indonesian Military)

Demikian juga ketika mereka akan ditarik dari medan pertempuran.

Baca: Kisah Bergabungnya Denjaka, Kopaska dan Kopassus Tumpas Perompak Somalia yang Sandera WNI

Mereka akan berusaha serapi mungkin, dengan potongan rapi, dan penampilan yang bersih.

Kedua, rambut gondrong dan berseragam lengkap. Setelah beberapa bulan penugasan di medan, rambut seorang prajurit akan tumbuh lebat.

Apalagi jika mereka berada di dalam hutan berbulan-bulan, dapat dipastikan rambut tumbuh dengan lebatnya.
Demikian juga kumis, jenggot, serta jambang mereka.

Ketiga, rambut gondrong dengan pakaian kombinasi. Jika tidak sempat bercukur atau memotong kumis, maka para prajurit benar-benar berpenampilan tidak rapi.

Ditambah pakaian seragam yang tidak layak pakai, karena belum mendapat jatah seragam baru dari basis.

Baca: Bak Hantu Putih, Kisah 30 Prajurit Kopassus Melawan 3000 Pemberontak yang Mencengangkan Dunia

Akibatnya, banyak dari mereka yang mengenakan baju seragam dengan bawahan celana sipil, ataupun sebaliknya. Jika benar-benar kehabisan seragam, mereka hanya mengenakan seragam sipil biasa.

Kadang pula ditemui prajurit dengan pakaian olahraga atau dengan kaos dengan mengenakan celana loreng.

Namun ada juga beberapa prajurit yang masih memiliki seragam bagus. Mereka sengaja menyimpan, atau memakai seragam loreng hanya dalam kesempatan tertentu.

Misalnya ketika ada kunjungan dari petinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Baca: Kisah Kopassus yang Siap Bantu Polisi Berantas Teroris di Indonesia Hingga ke Akar

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved