Apa Bedanya Gerhana Bulan Total dengan Super Moon atau Blue Moon Juli 2018?

Fenomena Blood Moon atau bulan darah dapat kita saksikan pada akhir Juli nanti, tepatnya 27 Juli 2018 malam atau 28 Juli 2018 dini hari.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUN JAMBI/AFRISANDY PRATAMA YOGI
Warga berkesempatan melihat fenomena super blue blood moon melalui teleskop di Kawasan Siginjai Kota Jambi, Rabu (31/1). 

Seperti istilah gerhana bulan total untuk menjelaskan fenomena saat bulan melewati bayangan bumi.

Dalam fenomena ini, bumi sebetulnya tidak menutupi bulan dengan satu bayangan.

"Alasan mengapa ada dua bagian bayangan bumi, umbra dan penumbra, adalah karena matahari bukanlah satu titik kecil, tetapi sesuatu yang sangat besar," kata Noah Petro, seorang periset di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard milik NASA, dilansir dari Wired.

Baca: Jamaah Akui Tidak Cermat dalam Melaksanakan Tugasnya

Dia melanjutkan, penumbra merupakan istilah bayangan parsial karena sebagian matahari diblokir oleh Bumi.

Ilustrasi gerhana bulan total
Ilustrasi gerhana bulan total 

Istilah blood moon atau bulan darah

Seperti diilustrasikan dalam gambar di atas, terlihat ada cahaya yang ikut masuk di daerah penumbra.

Jika sekilas bulan berada di sana, hal itu tidak akan membuat warna bulan menjadi kemerahan atau yang disebut bulan darah.

"Hanya jika bulan lewat sepenuhnya ke umbra bumi, warna bulan menjadi merah dan alasannya karena cahaya teramat sangat redup," kata Petro.

Baca: Jamaah Akui Tidak Cermat dalam Melaksanakan Tugasnya

Dia menjelaskan bahwa warna kemerahan berasal dari bumi sendiri.

Ketika sinar matahari melewati atmosfer kita, hal itu akan berinteraksi dengan partikel seperti debu sehingga bisa memantulkan warna tertentu.

Istilah bulan darah atau blood moon sendiri sebenarnya belum lama populer, baru ada sekitar beberapa dekade terakhir.

"Saya pikir menggunakan istilah bulan darah atau blood moon hanya akan mengaburkan apa yang sedang terjadi," kata Fred Espenak, ilmuwan emeritus yang juga berasal dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard milik NASA.

Super Blue Blood Moon
Super Blue Blood Moon (kompas.com)

Istilah super moon

Istilah super moon juga dianggap agak bermasalah. Petro mengatakan, super moon pertama kali didefinisikan bukan oleh ahli astronomi melainkan oleh astrolog.

Seorang astrolog, Richard Nollele, juga pernah mengklaim bahwa super moon dapat memengaruhi cuaca. Padahal tidak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved