Ciri Fisik Wanita yang Miliki Hasrat Bercinta yang Rendah Tidak Agresif Menurut Budaya Jawa
Bagi masyarakat Jawa yang kental dengan budaya timur, masalah seksual mereka cenderung tertutup bahkan tabu.
TRIBUNJAMBI.COM - Bagi masyarakat Jawa yang kental dengan budaya timur, masalah seksual mereka cenderung tertutup bahkan tabu.
Namun Budaya Jawa terbilang lengkap dalam hal masalah kehidupan manusia termasuk masalah seksual.
Untuk masalah yang satu ini, lantara masih banyak yang menganggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka.
Dito Anurogo, pengamat-pembelajar seksologi, kebudayaan, dan kearifan lokal dalam tulisannya di laman ummi-online.com mengungkapkan, di dalam budaya Jawa terdapat ilmu katuranggan.
Ilmu ini ada berdasarkan pengalaman empiris nenek-moyang untuk menilai karakteristik perempuan berdasarkan bentuk fisik atau anatomisnya.
Dari sisi ilmiah, tentu diperlukan kajian lanjutan atau riset mendalam.
Berikut ini tujuh karakteristik perempuan dengan gairah lemah atau cenderung tidak agresif di permainan ranjang versi Asmaragama Jawa.
Selamat mengeksplorasi.
Pertama, candra wela
Ciri utama perempuan ini adalah bermuka sayu, sedih, memelas. Wajahnya murung, muram, terkadang terkesan ketakutan. Kulitnya kuning langsat. Bibirnya kecil, sedikit condong ke depan. Payudaranya montok.
Kelebihan perempuan tipe ini adalah mampu membaca isyarat batin lawan jenis. Mampu berkomunikasi dengan bahasa hati. Cenderung peka terhadap apa yang tersirat.
Kelemahan perempuan tipe ini adalah saat bermain cinta, dirinya cenderung pasif, malas, dan kurang menikmati.
Sebagian enggan saat diajak bersenggama. Ketidakbergairahannya kepada seks ini mungkin yang membuatnya cenderung terlihat lebih tua dari usia yang sesungguhnya.
Kedua, kunci kencana
Ciri utama perempuan ini adalah memiliki rambut hitam, subur, lebat, dan tebal. Perawakannya pendek. Tubuhnya agak besar dan subur.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/berhubungan-seks_20180420_102130.jpg)