Seribu Payung Warna-warni Tergantung di Desa Pemayung, Ayo Mampir RM Reza
Mulai dari pintu masuk rumah makan, Anda akan disambut pemandangan asri pepohonan berpadu payung-payung cantik. Itu membuat suasana teduh.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Seribu payung tergantung di antara pohon-pohon. Payung berwarna-warni itu dapat Anda temukan di Rumah Makan Reza, yang terletak di Km 32, Muaro Bulian, Pulau Betung, Desa Pemayung, Kabupaten Batanghari.
Payung-payung itu beragam bentuk dan motif. Warna-warni dan motif menjadi pemandangan yang unik jika dilihat pada titik yang tepat.
Mulai dari pintu masuk rumah makan, Anda akan disambut pemandangan asri pepohonan berpadu payung-payung cantik. Itu membuat suasana teduh.
Payung itu berderet baik dalam posisi rendah maupun posisi tinggi. Tempat wisata inipun jadi tempat agrowisata.
Agrowisata merupakan kegiatan wisata yang melibatkan penggunaan lahan pertanian yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Jika biasanya agrowisata melibatkan perkebunan teh, kebun strawberi, hutan pinus, pernahkan Anda mencoba berwisata di kebun karet?
Baca: Kalau Penonton Berdiri Ikut Dance, artinya Sukses, Ingin Ubah Imej Negatif DJ
Baca: Ingin Belajar Jadi DJ? Ke 28 Pro DJ Jambi Saja
Baca: Jangan Lewatkan Detik-detik Bumi Berada di Titik Aphelion, Fenomena Ini Terjadi 6 Jam Lagi
Yups, kebun karet menjadi keunikan tersendiri dari RM reza.
Payung-payung tadi tergantung di antara kebun karet seluas enam hektare. Di bawahnya terdapat banyak permainan, seperti jaring laba-laba yang terbuat dari simpul tali yang kokoh.
Ada banyak anak-anak bermain di sana. Tak jarang, orang dewasa juga turut menikmati untuk berselfie ria.
Jaring laba-laba itu bukan hanya ada di atas tanah, tapi juga ada di atas kolam.

Nah, inilah yang menguji adrenalin. Anda harus melewati jaring laba-laba ini untuk bisa sampai ke seberang kolam.
Meski jaring terasa kokoh, namun tak jarang pengunjung berteriak ketakutan karena harus melewati.

Selain payung dan jaring laba-laba yang jadi spot foto menarik, ada pula motor antik dan jip keren yang ada di sana. Itu digunakan pengunjung untuk berfoto.
Rumah Makan Reza sudah ada sejak 2010. Namun, wisata seribu payung baru ada sekitar 4 bulan. Jadi, selain bisa menuntaskan rasa lapar, pengunjung juga bisa menuntaskan hasrat liburan.
“Jadi saya memikirkan bagaimana pohon karet dipadukan agar jadi tempat wisata. Kalau di luar mungkin menggunakan pohon pinus. Tapi kalau di sini pohon karet yang bisa dijadikan agrowisata. Itu karena karet bisa diambil hasilnya, kebunnya bisa dijadikan tempat wisata seperti ini dengan ditambahan payung,” ungkap Ismail, pemilik RM Reza.
Baca: Begini Penjelasan Kabid Tanaman Pangan Tanjabtim Soal Bantuan Bibit Kedelai yang Tak Terealisasi
Dia mengungkapkan nama Reza merupakan nama satu diantara anaknya. Untuk itu, dia menamakan tempat ini dengan RM reza.
Mengenai jumlah payung, dia meminta agar pengunjung menghitung sendiri jumlah payung yang ada.

“Kalau belum seribu, berati belum hitung semua payung. Juga tempat ini berlokasi di Desa Pemayung,” ucapnya.
Mengenai pohon karet, dia mengatakan dahan dari pohon karet ini dibuang dan dirapihkan agar tampak indah. (nurlailis)
Baca: 5 Fakta Perceraian Sule, Akhirnya Terungkap Alasan Nina
Baca: Mengenal Tugas Dokter Anestesi, Sang Pilot di Meja Operasi