Lebih Dingin! Suhu Udara di Yogyakarta Capai 19 Derajat Celcius, di Dieng Tanaman Beku Diselimuti Es
Di Yogyakarta suhu udara tiba-tiba turun dan jauh lebih dingin dibanding hari biasa. Di Dieng, Jawa Tengah suhu udara dilaporkan sampai minus.
Sebagaimana dilansir Kompas, saat musim kemarau, cuaca yang cerah pada siang hari menyebabkan potensi terjadinya hujan menjadi minim.
Selain itu, secara global, wilayah Yogyakarta dan sekitarnya juga dipengaruhi oleh kedatangan angin dari Australia yang cukup dominan masuk ke Indonesia.
Baca: Sebut Pengusaha Asal Surabaya, Ternyata Dari Sini Fasilitas Mewah dan Lumbung Penghasilan Syahrini
Angin yang datang tak membawa uap air. Jadi, potensi pertumbuhan awan pemicu hujan semakin kecil.
Konsekuensi dari kondisi tersebut adalah perbedaan suhu siang dan malam yang lebih besar dari biasanya.
Saat siang yang cerah, bumi akan menerima radiasi panas matahari lebih banyak sehinga suhu terasa lebih tinggi. Warga akan merasa gerah.
Sebaliknya, karena tak ada awan, bumi akan lebih cepat melepaskan panas yang diterima ke atmosfer saat malam.
Tanaman Beku di Dieng
Bun upas atau embun beku kembali turun di dataran tinggi Dieng.
Kemunculan embun beku ini terlihat mulai subuh hari ini, Jumat (6/7).
Butiran embun yang melapisi tanaman dan rerumputan berubah mengkristal serupa es batu.
Hamparan tanaman hijau di perkebunan warga berubah memutih bak salju di negeri empat musim.
Embun beku kali ini terbentuk cukup tebal.
Fenomena alam ini bahkan mencakup wilayah cukup luas.
Selain muncul di seputar kawasan Candi Arjuna Dieng Banjarnegara, fenomena langka ini juga muncul hingga kawasan wisata Bukit Sikunir di Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Wonosobo.
"Mulai dari Sikunir, Dieng, kena semua,"kata Bukhori, warga Desa Sembungan Wonosobo.

Fenomena embun beku ini ditandai dengan penurunan suhu hingga minus 5 derajat celcius.