Ingat Tukang Bakso di Unja yang Sempat Viral? Sempat Pontang-panting Begini Keadaannya Sekarang
Masih ingat dengan pedagang bakso di Kampus Universitas Jambi yang viral karena diduga menggunakan olahan daging babi?
Setelah dapat tempat baru ia mulai berjualan.
Awalnya sangat sepi, tapi kemudian beberapa pengunjung kembali berdatangan.
Mereka menyebarkan informasi yang benar lewat media sosial, dan akhirnya kembali seperti semula (pengunjungnya).
Tarsyid mengontrak rumah untuk jualan dengan harga delapan juta pertahun.
"Awalnya susah nyari tempat, dapat yang ini awalnya sepi. Bayar sewa juga diberi tenggak sebulan," ucap ayah dua anak itu.
Bakso viral mang Tarsyid mulai buka pukul 09.00-19.00 WIB setiap hari.
Baksonya dihargai sesuai minat pembeli.
Beberapa varian seperti bakso mercon dan bakso keju dijual perbutir Rp. 2.000, bakso urat dan bakso telur Rp 1.000.
Harga permangkuknya dibanderol mulai Rp 5.000-10.000.
Selain baktus, ia juga menjual tekwan model, pempek, siomay, serta batagor.
Baca: 2 Hari Menikah, Pria Ini Babak Belur Dihajar Istri Karena Lakukan Hal Mengejutkan Ini
Setiap harinya Tarsyid dapat menjual 400 porsi bakso.
Bahan utama yang dipakai adalah tepung sebanyak delapan kilogram serta daging ayam sebanyak enam belas kilogram.
Pendapatan seharinya dapat berkisar Rp. 1.800.000-2.000.000.
Selama tiga setengah tahun berjualan baktus, kini ia dapat membiayai kuliah dan sekolah dua putranya.
"Intinya kita harus sabar dan tawakal. Bersyukurlah atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Karena Tuhan tidak akan menguji hambanya bila ia tidak kuat. Tuhan tahu tapi menunggu. Siapa pun yang berbuat jahat akan dibalas. Kita sebagai manusia hanya bisa berlapang dada," katanya. (Dewi Rosinta)
Hasil Penelitian Laboratorium Negatif Daging Babi
Adanya informasi pedagang bakso yang diduga menjual bakso daging babi yang dijual belikan di sekitar kawasan kampus Universitas Jambi (Unja) Mendalo, telah ditindaklanjuti Subdit I Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi. Dan, dari hasil cek atau pemerikaaan diketahui, hasilnya negatif.