Yuk Kenali Gejala Hiportemia yang Dialami Pendaki Wanita & Selamat Berkat Pelukan Pendaki Lain
Wanita yang tak diungkap identitasnya ini mengalami hipotermia ketika sedang mendaki Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat.
Biasanya, suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C (95°F). Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C.
Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh (Fauci, 2008).
Dalam buku yang mahsyur di kalangan pendaki tersebut, hipotermia masuk dalam kategori exposure, yaitu kelelahan fisik yang disebabkan oleh keadaan alam atau lingkungan.
Anggota Senior Mountaineering Wanadri, Djukardi ‘Adriana’ Bongkeng, mengatakan selain karena minimnya perencanaan dan persiapan pendakian, banyak pendaki pemula minim pengetahuan terkait hal-hal non teknis seperti hipotermia.
Baca: Kuota Flash Supermurah Telkomsel Bisa Didapat Hanya dengan Rp 10 Ribu, Begini Caranya
“Hipotermia biasa terjadi pada keadaan basah dan berangin di tempat yang dingin, medan yang ditempuh tidak terlalu menentukan, justru persiapan kita yang menentukan,” tutur Djukardi ‘Adriana’ Bongkeng, saat dihubungi KompasTravel, Selasa (16/5/2018).
Ia mengatakan hipotermia terbagi ke dalam beberapa fase atau stadium. Gejalanya mulai dari pusing, menggigil, hingga halusinasi seperti kesurupan.
Meski berawal dari gejala ringan, penyakit ini banyak menyebabkan kematian. Simak gejalanya berikut ini.
Stadium Ringan
Terjadi penyempitan pembuluh darah pada permukaan kulit pendaki. Ia akan merasa kedinginan dengan merinding hebat beberapa kali, kemudian semakin sering.
“Mulai terasa pusing di awal, ini juga gejala hipotermia,” ujar pria “kepala lima” yang kerap dipanggil Kang Bongkeng oleh para pendaki.
Stadium Sedang
Setelah mengalami gejala stadium ringan, pendaki akan mulai sulit melakukan gerak tubuh, yang rumit seperti mencengkeram, atau memanjat. Meskipun si pendaki masih bisa berjalan dan berbicara normal.
Stadium Berat
Beranjak lagi ke stadium terakhir, pendaki akan merinding makin hebat, datang bergelombang, dan tiba-tiba berhenti.
Makin lama ,fase berhenti merinding semakin panjang. Hingga akhirnya benar-benar berhenti.