Bukan Cantik Tapi Punya Daya Tarik Seks yang Dahsyat, Buat Pangeran Charles Kepincut Camilla
Terlebih kisah asmara Pangeran Charles dengan beberapa wanita dan sampai kepada mantan istrinya Putri Diana.
Tetapi Charles tidak mau memutuskan hubungannya dengan Camilla karena wanita itu menjadi sumber kebahagiaannya.
Ironisnya, beberapa pekan sebelum pernikahan, Diana pun sudan mencium rahasia calon suaminya. Akibatnya lumayan parah, ia dihinggapi stres berat yang berakibat ia kejangkitan bulimia. Terkadang ia menangis tak henti-hentinya.
Kepada sekretaris Charles, Edward Adeane dan Francis Cornish, Diana mengungkapkan, "Saya bertanya kepada Charles apakah ia masih mencintai Camilla dan ia tidak memberikan jawaban memuaskan. Apa yang harus saya lakukan."
Kepada Diana yang waktu itu sudah menjadi tunangannya, Charles mengakui bahwa Camilla merupakan teman paling akrab. Tetapi karena ia akan menikah, Charles berjanji tidak akan pernah ada wanita lain setelah mereka menikah.
Charles menganggap Diana sudah puas dengan jawaban itu, meskipun sebetulnya ia terus menjalin hubungan dengan Camilla.
Baca: Tak Masuk Skuat Timnas, Mauro Icardi Justru Ejek Kekalahan Argentina dari Kroasia
Yang menjadi gara-gara lagi adalah sebuah gelang tanda mata dari Charles untuk Camilla, yang diberi hiasan berinisial "GF” atau "Girl Friday", nama kecil yang diberikan Charles untuk Camilla.
Entah mengapa, akhirnya gelang itu sempat dilihat Diana yang langsung menarik kesimpulan tunangannya masih belum sepenuhnya putus dengan Camilla. Ia segera mengkonfrontir Charles.
Charles dan Camilla sendiri sebetulnya sudah menerima kenyataan bahwa mereka tidak mungkin lagi berhubungan intim. Untuk itu ia berjanji kepada Diana, melalui perang mulut, bahwa gelang itu menjadi simbol perpisahannya dengan Camilla.
Ternyata, justru malam menjelang pernikahan, Charles menghabiskan saat-saat terakhirnya sebagai bujangan dengan Camilla di Istana Buckingham.
Dalam perjalanan bulan madu ke Terusan Suez, Diana semakin yakin suaminya tidak mencintainya. Charles, menyadari kenyataan itu dan meminta bantuan teman-teman untuk menghibur Diana yang terus mengeluh hidupnya membosankan, peranannya sia-sia, dan sikap suaminya yang "tidak memiliki perasaan".
Pada bulan Januari 1982, kira-kira setengah tahun setelah pernikahan, mulai beredar cerita bahwa frustrasi Diana sudah mencapaf tahap "siksa diri", antara lain dengan sengaja menjatuhkan diri di tangga dari lantai dua.
Baca: Nissu Cauti, Suka Bugil Bila Peru Cetak Gol di Piala Dunia, Begini Kelakuan saat Jadi Suporter
Lebih mengerikan lagi, setelah kelahiran Pangeran William pada bulan Juni 1982, perilaku Diana diisukan mulai tidak stabil. Beberapa kali menjurus pada kecenderungan bunuh diri.
Di kesempatan lain, Diana sendirian mengendarai mobil dalam "keadaan kacau" dari Highgrove, tempat tinggal mereka di luar kota, diikuti oleh perwira khusus yang takut untuk memberi tahu polisi setempat.
Diana sangat terganggu dengan hubungan Charles - Camilla, sehingga tidak mampu mendapatkan "identitas" untuk dirinya sendiri. Charles berusaha untuk memahami tingkah laku istrinya.
Meskipun berkali-kali mencoba membantu Diana bebas dari berbagai kesulitan rumah tangga serta kewajiban konstitusional, pada tahun 1986 Charles yang sebetulnya sudah pasrah dengan nasib perkawinannya yang terus dilanda badai, sudah memikirkan perceraian.
"Jika perkawinan berantakan, yang penting adalah teman-teman yang mau membantu, mengerti, dan memberi semangat. Jika tidak ada mereka, Anda akan gila," tulis Charles.
Salah satu teman yang membantu, tak lain tak bukan adalah Camilla, yang praktis tak pernah intim lagi sejak Februari 1981, kecuali dalam pesta-pesta resmi.
Mereka sering saling telepon, bertemu di Highgrove, kadang kala ditemani kawan-kawan lain, kadangkala berduaan saja. Bara api cinta lama mereka kembali menyala liar melalui kencan-kencan rahasia.
"Saya tidak pernah mencintai Diana dan saya merasa harus mengawininya karena tekanan dari ayah," demikian pengakuan Charles.
Baca: Mbah Mijan Ikut Tanggapi Video Syur yang Diduga Mirip Aura Kasih, Sampai Sebut: Berbagi itu Indah
Ayahnya, Pangeran Philip waktu itu "memaksa" Charles untuk mengambil keputusan ketika dia sedang berhubungan dengan Lady Diana Spencer. Demi kebaikan Diana waktu itu, ayahnya mengatakan Charles harus melamarnya atau kalau tidak mengakhiri hubungan itu.
Charles waktu itu sebenarnya masih bimbang dan merasa itu adalah "ancaman".
Selain menekan Charles untuk menikahi Diana, Pangeran Philip juga mencampuri urusan percintaan Charles sebelumnya.
la pernah meminta Charles menghentikan sebuah affair karena takut akan menjadi skandal. Dia juga pernah meminta seorang gadis untuk menghilang demi kebaikan putranya.
"Jurang emosi, antara Pangeran Philip dan Charles susah sekali dijembatani," tulis Dimbleby. "Komuriikasi antara mereka hanya terbatas untuk memenuhi tuntutan masyarakat saja dan demi kelangsungan keluarga kerajaan".
Pertemuan antara Charles dan Diana dapat dikatakan sebagai suatu kebetulan belaka. Pertama kali mereka bertemu pada tahun 1977, di rumah keluarga Diana, di Althrop Park.
Ketika itu, Charles diundang oleh kakak perempuan Diana, Sarah yang kemudian menjadi pacar Charles. Kesan pertama Charles ketika bertemu Diana adalah gadis remaja yang ketika itu baru berusia 16 tahun tersebut "riang gembira, dan bersemangat", perilakunya tidak dibuat-buat, rileks, dan bersahabat.
Dua tahun kemudian, setelah beberapa kali bertemu, Charles mulai berpikir serius kemungkinan menjadikan Diana sebagai teman hidupnya.
Baca: Tak Berkutik, Dua Pelaku Pencurian Spesialis Bongkar Rumah Ditangkap Polisi
Nicholas Soames, seorang teman Charles, secara pribadi memberi saran bahwa pilihan Pangeran Philip ini tidak tepat. Ironisnya, Charles sendiri pernah mengatakan yang sama ketika adiknya, Putri Anne, menikah dengan Kapten Mark Philips.
Charles merasa mereka bukan pasangan yang cocok. Mereka kemudian memang bercerai.
Soames adalah satu dari beberapa teman yang memberi nasihat tentang "ketidaksepadanan", Charles dan Diana. Ruth Lady Fermoy, nenek Diana dan teman dekat Ibu Suri, menyetujui hubungan mereka ketika itu, tetapi dia kemudian mengatakan kepada Dimbleby, bahwa dia meragukan apakah mereka pasangan yang cocok.
Tetapi Lady Fermoy mengatakan kalaupun ketika itu dia memberi tahu Charles, barangkali dia juga tidak akan mengindahkan.
Keraguan bahwa Charles mencintai Diana juga dilihat dan dirasakan oleh Penney Romsey, istri cucu Mountbatten, Norton. Menurut Penney Romsey, Charles sedikit sekali kesamaannya dengan Diana, kecuali antusiasme mereka bila bertemu dalam berbagai acara.
Diana, menurut Penney Romsey, lebih jatuh cinta pada pikiran-pikiran Charles ketimbang pada pribadi Charles.
Sebenarnya, Charles tidak banyak mengetahui Diana yang ketika itu baru berusia 19 tahun, sebelum mereka bertunangan. Charles ketika itu sudah ditolak Amanda Knatchbull, putri Lord Mountbatten, dan merasa di bawah tekanan publik dan tekanan pribadi untuk segera mendapatkan istri.
Keraguan itu pun menjadi kenyataan. Tidak ada dasar yang kuat, yang menjadi penopang perkawinan mereka. Hubungan mereka, sudah menuju ke arah yang salah sebelum perkawinan terjadi.
(Dicukil oleh Trias Kuncahyono. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 1997)
SUMBER: Intisari Online