Hal Mistis Berupa Ikan Mas Raksasa Dikaitkan dengan Karamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba

Tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba mencuatkan cerita dan kisah aneh nan mistis di dalamnya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ikan Mas Raksasa yang diduga didapat di Danau Toba 

TRIBUNJAMBI.COM - Tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba mencuatkan cerita dan kisah aneh nan mistis di dalamnya.

Sebuah berkaitan dengan mitos serta hal-hal mistis yang ada di Danau TOba.

Hal itu dijelaskan oleh Rismon Raja Mangatur Sirait, budayawan Batak yang angkat bicara soal tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Ia menduga kejadian nahas tersebut ada hubungannya dengan penangkapan ikan mas raksasa oleh masyarakat sekitar Danau Toba sehari sebelumnya. Dengan kata lain, ia mengaitkannya dengan mistis.

Tulisan Rismon tentang kaitan ikan mas raksasa dan kecelakaan kapal di akun Facebook-nya itu viral dan dibagikan ribuan kali sejak dimuat Rabu (20/6/2018) siang.

Baca: Politikus PKPI ini Sebut Rizieq Sadar Dimanfaatkan Setelah Koalisi Keumatan Dikhianati Amien Rais

Menurut Rismon, Sabtu (17/6/2018) sekitar pukul 16.30, seorang pemancing di Desa Paropo, Tao Silalahi, mendapatkan ikan mas seberat 14 kilogram.

Hasil pancingan ini cukup menghebohkan warga sekitar karena ukurannya yang luar biasa.

Rismon mengklaim ikan itu adalah ikan mas terbesar yang pernah dipancong di Danau Toba dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

“Bicara hal mistis, percaya atau tidak percaya, semua kembali ke pribadi masing-masing,” tulisnya.

Baca: Tak Lakukan Sidak, Sekda Tanjabbar Minta Setiap Kepala OPD Lapor Absensi Hari Pertama Kerja

“Menurut cerita di sana, para pemancing tidak mengindahkan larangan dan saran orang tua agar ikan mas ini dilepas kembali ke Danau Toba,” tegas Rismon.

Para pemancing, lanjut dia, langsung membawa ikan mas ini ke rumah untuk dimasak dan dimakan.

Sehari kemudian, sambung Rismon, terjadilah angin puting beliung di atas Danau Toba tepat di Tao Silalahi Paropo, hingga menimbulkan ombak besar.

Menurut warga di pinggiran Danau Toba, sebelumnya belum pernah melihat ombak setinggi 3-4 meter dan ketebalan ombak 2 meter seperti yang terjadi pada sore itu.

Danau Toba dilihat dari Menara Pandang Tele
Danau Toba dilihat dari Menara Pandang Tele (kompas.com)

Zona Berbahaya

Terlepas dari pembahasan masalah mistis, Sirait juga menambahkan bahwa zona lintasan kapal KM Sinar Bangun yang kecelakaan di Danau Toba Senin lalu adalah zona berbahaya yang dilintasi bila besar ombak tidak seperti biasanya.

Saat dihubungi Tribun Medan, Sirait menyadari bahwa tulisannya yang menghubungkan kejadian tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun terkait dengan penangkapan ikan mas raksasa menuai kontroversi.

“Itu hak orang tidak setuju dengan saya. Saya tidak paksakan percaya. Tapi saya bicara dari kearifan lokal dan spiritual,” katanya.

Rismon Sirait.
Rismon Sirait.

Baca: Gelap Mata Kepergok Curi Uang untuk Ongkos Mudik Lebaran, Asep 13 kali Tusuk Kicing hingga Tewas

Baca: 8 Bulan Berseteru, Saat Ketemu Anisa Bahar, Juwita Bahar Berani Lakukan Hal Jahil Ini ke Ibunya

Sirait yang menyebut diri sebagai Guru Spiritual Danau Toba menuturkan bahwa dirinya percaya penangkapan ikan mas berbuah malapetaka karena telah menjalankan ritual di Danau Toba.

“Saya percaya karena saya semalam sudah melakukan parsantabian penghormatan ke penghuni dan penjaga Danau Toba, Sitolu sadalanan, yaitu Sibiding Laut, Siboru Pareme, dan Namboru Naiambaton.”

“Semalam pukul 11 di TKP (tempat kejadian) saya sudah sampaikan napuran pitu atup,” ujarnya.

Napuran pitu atup adalah daun sirih tujuh lapis dengan telor ayam kampung tiga buah yang dibarengi dengan pembakaran dupa serta kemenyan. (ton/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Ikan Mas Raksasa dan Cerita Mistis di Balik Tragedi Karamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/06/21/ikan-mas-raksasa-dan-cerita-mistis-di-balik-tragedi-karamnya-km-sinar-bangun-di-danau-toba?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved