Fakta Eksekusi Hukuman Mati, Pelurunya Bayar Sendiri
Begitu peluru merusak organ vital itu, terpidana langsung tak sadarkan diri sambil meregang nyawa, sesudah itu mati.
Masing-masing negara punya cara hukuman tembaknya sendiri. Saat masih diberlakukan di Thailand hingga tahun 2001, terpidana berdiri membelakangi eksekutor yang menembak menggunakan senapan mesin.
Baca juga: Ada yang Digergaji, Ada Pula yang Direbus: Inilah Beberapa Metode Hukuman Mati Paling Kejam Zaman Dulu
Antara terpidana dan eksekutor terpisah sekat kain putih. Eksekusi yang pemberitahuannya hanya beberapa jam sebelum pelaksanaan ini hanya dilakukan seorang eksekutor saja.
Di Taiwan, tembakan dilakukan langsung mengarah ke jantung. Untuk mengurangi rasa sakit, terpidana diberi suntikan anestesi sehingga organ yang jadi sasaran tembak akan mati rasa terlebih dulu.
Sementara di RRC, tembakan diarahkan tepat di belakang kepala atau tulang punggung. Uniknya, eksekusi ini tidak gratis. Pihak keluarga harus membayar biaya pelurunya.
Banyak negara di dunia yang saat ini menghapus hukuman mati karena alasan kemanusiaan. Kalaupun ada, bentuknya berupa suntik mati.
Pelaksanaannya, terpidana disuntik tiga macam cairan, yaitu untuk membuatnya tertidur, menghentikan kerja paru-paru, dan untuk menghentikan jantung.
Alasannya, cara ini lebih bersih karena tidak harus berurusan dengan ceceran darah. (Intisari)
[Dari pelbagai sumber/Tj]