Dibalik Trend Pria Memperbesar Alat Vital, Hasil Studi Ungkap Alasannya
Dia meneliti operasi pembesaran penis, tetapi dia waspada terhadap potensi rasa sakit dan risiko yang terlibat
Bedah kosmetik semakin lebih diterima untuk pria Dr Gavin Scriven melakukan suntikan pengisi dermal ke penis di kliniknya di Sydney.
Tidak ada data nasional yang secara rutin dikumpulkan di Australia tentang tren bedah kosmetik.
Tetapi Dr Scriven telah memperhatikan peningkatan jumlah pria yang datang untuk menemuinya sejak prosedur non-invasif datang ke Australia lima tahun lalu.
"Kami telah merawat ratusan dan ratusan pria di sini. Banyak orang yang saya lihat tidak terlalu khawatir tentang citra tubuh mereka, tetapi mereka hanya mencari beberapa perbaikan diri," kata Dr Scriven.
Sebelum itu, pria yang mencari pembesaran penis harus menjalani operasi besar untuk mematahkan ligamen di bawah tulang kemaluan mereka.
Prosedur itu melibatkan enam bulan penyembuhan, dan biaya hingga 15.000 dollar Australia atau sekitar Rp157 juta.
Tapi Dr Scriven mengatakan dia percaya itu juga menjadi lebih diterima bagi pria untuk menjalani prosedur kosmetik.
"Mungkin tidak begitu diterima bagi seorang pria untuk mendapatkan operasi kosmetik seperti halnya bagi wanita, tapi itu pasti menjadi lebih umum dan kurang tabu," kata Dr Scriven.(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Ungkap Alasan Pria Ingin Memperbesar Penis"