Misteri Mati Suri yang Dalam Tradisi Jawa: Kematian atau 'Sekadar' Ketidaksadaran?
Sering dengar ada orang dapat hidup lagi setelah jenazahnya dimandikan, disalatkan, bahkan ada yang sampai dikuburkan.
Hal itu dikarenakan dirinya sediri belum mati.
Sehingga ketika Mbah Hartini mati suri sesungguhnya dia belum mati melainkan hanya tenggelam dalam ketidaksadarannya.
Maka, pengalamannya bertemu wanita cantik dan menerima kain baru muncul secara tidak sadar manakala dinyatakan mati.
Pengalaman yang terlintas dalam ketidaksadaran itu tidak sama dengan pengalaman di alam kematian.
Karena kematian merupakan lenyapnya segala aktivitas kehidupan yang dialami semua manusia tanpa kecuali.
Meski demikian, nyawa bagi orang Jawa hanya dianggap sebagai penyangga tubuh yang dilahirkan menjadi manusia bersama 4 saudara gaibnya: sedulur papat kalimo pancer.
Baca: James Hewitt, Selingkuhan Putri Diana yang Dianggap Pahlawan oleh Pangeran Harry dan William
Yakni kakang kawah, adi ari-ari, darah, pusar, dan pancer atau diri kita sendiri sebagai pusat kehidupan.
Sementara tubuh yang mati dipandang akan kembali menjadi 4 campuran anasir yang membentuknya: api, tanah, air, udara.
Misalnya kulit, daging, dan ulang berasal dari zat makanan yang semula berasal dari tanah
Darah dan keringat dari air yang diminum.
Nafas dari udara yang dihirup, serta api dari matahari.
Nyawa dipandang tidak turut binasa bersama tubuhnya melainkan menyatu dalam wujud asal menuju alam keabadian.
Baca: Terungkap Sosok Ayah di Kaleng Khong Guan yang Masih Jadi Misteri, Pria ini Ungkap Keberadaannya
SUMBER: Intisari Online