Suasana Lebaran Tiga Hari Listrik Padam Total di Kerinci, Lilin Pun Jadi Rebutan
Listrik di Kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh padam sejak malam takbiran, Kamis (15/6) pukul 19.00 WIB
Penulis: Herupitra | Editor: bandot
Jaringan internet yang menjadi macet juga menjadi dampak dari padamnya listrik di Kerinci. Sejak malam takbiran hingga lebaran ketiga ini jarinfkn Internet di Kerinci hilang timbul.
"Kalau lebaran pertama jangan jaringan internet, sinyal HP saja tidak ada sama sekali. Kalau skarang jaringan internet kadang ada kadang tidak. Walaupun ada tidak lancar," sebut Hendra warga lainnya.
Pihak PLN Cabang Sungai Penuh melalui penanggungjawab bidang teknis, Gimi dikonfirmasi mengatakan, pemadaman listrik terjadi karena gangguan jaringan. Yakni SUTT yang terdapat di wilayah Birun Kecamatan Pangkalan Jambu, kabupaten Merangin rusak atau tumbang.
Baca: Prediksi dan Line Up Brasil Vs Swiss , Neymar Cs Mesti Mewaspadai Pemain Mematikan Ini
"SUTT tumbang di wilayah Birun, sehingga listrik di kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh padam," katanya dihubungi via telepon.
Ia mengatakan, perbaikan masih sedang dilakukan. Setelah teknisi dari Jambi sampai ke lokasi.
Ia mengaku, belum bisa memastikan kapan listrik akan menyala. Namun ia menyebutkan setelah sampai kelokasi teknisi langsung berkerja.
"Belum tahu kita kapan bisa beroperasi. Saya cuma operator disini hanya ini yang bisa saya Informasikan," pungkasnya.(*)
Lilin jadi Rebutan di Kerinci
Memasuki hari keempat pemadaman listrik, kebutuhan akan lilin dan mesin genset di Kabupaten Kerinci melonjak. Penjual lilin dan genset mulai kehabisan stok karena banyaknya pembeli.
"Saya keliling cari toko yang jual genset, tapi tidak ketemu karena banyak toko yang masih tutup. Sementara toko yang buka sudah kehabisan stok," sebut Herman warga Sitinjau Laut.
Sementara itu, sejumlah minimarket, warung, dan kedai, penjualan lilin juga meningkat. Bahkan di Kerinci saat ini lilin menjadi barang rebutan karena sudah sangat sulit didapatkan.
"Saya sudah berkeliling mencari lilin tapi tidak ketemu. Bahkan toko toko di pasar yang sudah bosan menjawab pembeli, menempelkan tulisan bertuliskan lilin habis," kata Dedi.
Sementara itu para pemilik warung mengatakan, setiap hari puluhan warga mampir ke warungnya untuk membeli lilin.
"Biasanya jelang sore hari lilin banyak dicari warga, saya sering kehabisan," ujar Azhari, pemilik kedai di kecamatan Danau Kerinci.
Azhari mengatakan, peningkatan penjualan lilin itu berlaku untuk berbagai ukuran. Pembeli terpaksa menggunakan lilin karena tidak mampu membeli genset.(*)