Lebaran 2018 Suka Duka Pemadam Kebakaran Saat Idul Fitri, Ada Rasa Bangga Bisa Membantu Orang

Dian Maulana (38) loncat dari tempat duduknya. Demikian pula seluruh tim Pemadam Kebakaran di Pos Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Fabian Januarius Kuwado
Suasana posko pemadam kebakaran sektor Pasar Minggu jelang Lebaran 

Bagi seorang petugas pemadam kebakaran seperti dirinya, momen jelang Lebaran hingga beberapa hari setelahnya merupakan waktu yang rawan.

Banyak rumah yang ditinggal pemilik mudik. Ada saja yang lalai dalam mengelola kelistrikannya sehingga berpotensi mengalami korsleting.

Oleh sebab itu, momen Ramadhan sebenarnya menjadi waktu yang padat bagi Dian.

Ia dan tim hampir setiap hari melakukan sosialisasi kepada warga supaya meninggalkan rumah dengan aman. "Anak dan istri awalnya sempat protes. Ya, maklumlah, namanya hari raya, orang-orang kumpul sama keluarga, saya malah kerja. Tapi lama-lama mereka mengerti kok bahwa ini memang tugas pemadam," ujar Dian yang kini menjabat sebagai Komandan Regu yang membawahi lima orang personel itu.

Bekerja adalah Ibadah Cerita bertugas ketika Lebaran juga diungkapkan Komandan Pleton C Pemadam Kebakaran Sektor Pasar Minggu, Ruwanto (50).

Ia sudah menjadi petugas pemadam sejak 28 tahun silam.

Selama itu pula, kebanyakan momen hari raya dihabiskan di posko pemadam untuk bersiaga.

"Yang paling protes anak sebenarnya. Tapi saya jawab, ini tugas, harus dilaksanakan. Semua orang juga maunya Lebaran di rumah. Tapi kalau sudah tanggung jawab, ya harus dilaksanakan," ujar Ruwanto.

Komandan Pleton C Petugas Pemadam Kebakaran Sektor Pasar Minggu Ruwanto.(Fabian Januarius Kuwado)

Bagi Ruwanto, ia sekaligus mengajarkan anak bagaimana melaksanakan tanggung jawab.

Bahkan, ia bercerita, salah seorang petugasnya terpaksa meninggalkan Shalat Idul Fitri karena 'handie talky' di pinggangnya meraung-raung suara sirine tanda ada kebakaran yang harus dipadamkan.

"Ada anak buah saya, pas shalat, HT-nya bunyi, langsung kabur.

Ya, begitulah suka dukanya kami di pemadam. Di satu sisi mungkin mau ibadah, tapi tugas menolong orang ini enggak bisa ditinggal," ujar Ruwanto.

Maka, prinsip yang dipegang tersisa satu saja, bekerja adalah ibadah.

Namun Lebaran kali ini, Ruwanto agak bernafas lega. Meski ia menunaikan ibadah shalat Idul Fitri di masjid dekat posko, setelah itu ia beserta pasukannya digantikan oleh pasukan lain sehingga akhirnya ia bisa bersilaturahim dengan keluarga besar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved