Peristiwa Berdarah di Empat Lawang, Kronologi 2 Timses Bentrok Hingga 1 Orang Tewas
Beberapa orang dari massa pendukung pasangan calon akhirnya melepaskan tembakan ke arah rivalnya.
TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG - Peristiwa berdarah yang mengenaskan terjadi di Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Bentrokan antardua massa pendukung pasangan calon bupati Empat Lawang David Hardiyanto-Eduar Kohar dan Joncik Muhammad-Yulius, mengakibatkan seorang meninggal lantaran terkena tembakan.
Korban tewas bernama Beni.
Beni merupakan tim sukses paslon nomor urut 2.
Bukan hanya Beni, tiga orang rekannya lainnya dikabarkan kritis akibat luka tembakan di bagian kaki dan tangan akibat penyerangan massa calon nomor urut 1.
Peristiwa berdarah itu, membuat situasi politik di Kabupaten Empat Lawang kian tak kondusif.
Warga pun khawatir terjadi serangan balik.
Dari informasi yang didapatkan Kompas.com, peristiwa bermula saat paslon nomor urut 1 akan berkampanye di Desa Simpang Perigi, Kecamatan Ulu Musi, Selasa (12/6/2018).
Sekitar pukul 16.00 WIB, pendukung paslon nomor 1 terhenti di Desa Padang Tepong lantaran mendapat informasi mereka akan diadang massa paslon nomor urut 2.
Saat diadang itulah, kedua kubu pendukung semakin memanas.
Beberapa orang dari massa pendukung nomor 1 akhirnya melepaskan tembakan ke arah rivalnya.
Tembakan itu, langsung membuat Beni tersungkur dan tewas ditempat.
Baca: Mengapa Donald Trump Tidak Lebih Baik dari Kim Jong-un? Apa Kepentingan Dibalik Pertemuan Keduanya?
Baca: Ikuti Jejak Sang Anak, Ibunda Razan al Najjar Kenakan Rompi Medis dan Jadi Sukarelawan Medis
Baca: Kirana Lahir di Atas Kapal, Puncak Mudik Lebaran 2018 di Bakauheni H-3
Melihat rekan mereka terjatuh, massa mencoba memberikan pertolongan dengan membawa tiga teman mereka ke rumah sakit di Bengkulu karena berada dekat dari lokasi kejadian.
Kirim Pasukan Tambahan
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain, menurunkan pasukan tambahan untuk menjaga situasi di Empat Lawang.
Zulkarnaen kembali mengirimkan dua peleton Brigade Mobil (Brimob) bersenjata lengkap untuk mengantisipasi kejadian itu tidak memburuk.
“Sebetulnya dua peleton sudah ada di sana, tapi malam ini (kemarin) saya kirimkan lagi dua peleton kesana (Empat Lawang),” kata Zulkarnain, Selasa (12/6/2018).
Kericuhan dan peristiwa berdarah Empat Lawang terkait pilkada bukan hanya kali ini terjadi.
Deklarasi damai yang digelar KPU beberapa waktu lalu juga menjadi panas, akibat massa dari dua paslon saling hujat.
Paslon kena lemparan gelas
Paslon nomor 2 Joncik harus dilarikan ke rumah sakit, akibat terkena lemparan gelas.

Dari kericuhan tersebut, Kapolda Sumsel sempat memanggil dua pasangan calon untuk berdiskusi dan menahan pendukung mereka agar Pilkada berlangsung damai.
“Kami sudah berniat baik. Sebenarnya sudah pernah ketemu saya (dua Paslon) sudah damai-damai saja," tuturnya.
Baca: Pelatih Baru Real Madrid, Ini Dia 5 Fakta Julen Lopetegui yang jarang Diketahui
Baca: Lantaran Ini, AFC Denda PSSI Rp 13 Juta
"Saya ambil langkah itu (menemukan mereka) karena ini rivalitas di tahun 2013, artinya potensi konflik akan terjadi. Karena itu kami ambil langkah pertemuan, nasehati, dan mereka menjanjikan siap untuk menang, siap untuk kalah. Tapi rambut sama hitam, akhirnya terjadi lagi,” jelas Zulkarnain.
Zulkarnain mengaku prihatin karena para calon tak bisa mengontrol anggota mereka di lapangan.

Peringatan keras diberikan jenderal bintang dua ini, dengan meminta para tersangka yang diduga berasal dari nomor urut 1 untuk menyerahkan diri dan bertanggung jawab.
“Saya perintahkan kapolres untuk menghubungi dua paslon. Agar pelakunya menyerahkan diri saja. Kalau tidak saya cari sampai liang kuburpun akan tetap saya kejar,” tegasnya. (Kontributor Palembang, Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Bentroknya Timses Paslon Pilkada Empat Lawang yang Sebabkan 1 Orang Tewas"
Baca: Kirana Lahir di Atas Kapal, Puncak Mudik Lebaran 2018 di Bakauheni H-3
Baca: Ingat Dimas Kanjeng? Dia Muncul Lagi di FB Sambil Pamerkan Tumpukan Dollar Singapura
Baca: Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia 2018 pada Kamis dan Jumat, Catat!