Ternyata Pangeran Charles Miliki 'Dukun' Tempat Dirinya Curhat dan Berkeluh Kesah

Dia juga penulis buku terlaris, yang percaya akan mimpi dan 'suara gaib'. Benarkah semua catatan dalam autobiografinya?

Editor: Andreas Eko Prasetyo

TRIBUNJAMBI.COM – Seorang pria gaek yang mengaku memimpin operasi gerilya tentara Inggris melawan Jepang di daerah Jawa Barat. Atas jasa-jasanya dia diangkat menjadi ksatria Inggris.

Dia juga penulis buku terlaris, yang percaya akan mimpi dan 'suara gaib'. Benarkah semua catatan dalam autobiografinya?

Dalam dasawarsa terakhir ini Putra Mahkota Inggris Pangeran Charles diketahui mempunyai  seorang guru dan penasihat rohani, Sir Laurens Van der Post.

Hubungan mereka begitu istimewa dan mendalam, sehingga pria yang kini berusia 83 tahun itu juga terpilih menjadi bapa permandian Pangeran William, anak sulung Pangeran Charles.

Pada tahun 1987 Pangeran Charles melewatkan lima hari bersama gurunya ltu di Gurun Kalahari, Afrika. Kecuali Pangeran Charles, ternyata tak lain dari PM Inggris Margaret Thatcher juga berguru kepada Laurens Van der Post.

Kehadiran seorang guru kebatinan di istana bangsawan Eropa sebenarnya bukan gejala baru. Mantan Ratu Juliana dari Negeri Belanda sejak tahun 1947 menjalin hubungan akrab dengan seorang guru kebatinan wanita, Greet Hofmans.

Baca: Trump dan Kim Tanda Tangani Kesepakatan Denuklirisasi, Akan Dimulai Sangat Cepat

Sang Ratu berpaling kepada gurunya dalam mengupayakan pengobatan untuk putri bungsunya, Christina, yang lahir dengan cacat mata.

Jauh sebelum itu, kaisai Rusia terakhir Tsar Nicolas II (†1917) juga terkenal sangat tergantung pada seorang guru mistik, Rasputin, untuk mengobati Putra Mahkota Alexis yang menderita penyakit haemofilia.

Hubungan khusus antara Pangeran Charles dengan Sir Laurens Van der Post ini menimbulkan kerisauan di kalangan Istana Buckingham.

Baca: Mau Tahu Cara Mengitung Bulan Untuk Menetapkan Idul Fitri, Simak Penjelasan Berikut

Kerisauan itu makin memuncak gara-gara berbagai tulisan Sir Laurens yang menyatakan pandangannya tentang pentingnya mimpi, dan bahwa kehidupan manusia diarahkan oleh suatu daya yang disebut 'gabungan bawah sadar'.

Pahlawan perang dan 'suara gaib'

Siapakah sebenarnya Sir Laurens Van der Post? Selama ini selain sebagai guru kebatinan, Laurens Van der Post juga penulis buku terlaris, petualang, ilmuwan, dan pahlawan perang.

Baca: Rossi Aja Pakai Helm, Masa Kamu Enggak Spanduk Nyeleneh di Bogor

Atas jasa-jasanya selama perang di Timur Jauh, dia dianugerahi bintang perwira-Inggris pada tahun 1946, kemudian bintang komandan pada tahun 1947. Selanjutnya pada tahun 1981 dia diangkat menjadi ksatria oleh Ratu Inggris, sehingga berhak menyandang gelar Sir di depan namanya.

Berdasarkan catatan-catatan dalam autobiografinya, dia dianggap berjasa kepada pasukan Inggris khususnya, dan Sekutu pada umumnya, selama masa pendudukan Jepang di tanah Jawa. Menurut pengakuannya, dia mendapat perintah membentuk suatu misi maut, Misi Khusus 43, di belakang garis pertahanan musuh di tanah Jawa yang diduduki Jepang.

Tugas pokok misi itu ialah mengusahakan pengangkutan sisa-sisa tentara Inggris keluar dari P. Jawa. Van der Post mengakui memimpin misi itu dengan suatu operasi gerilya selama tiga setengah bulan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved