Melihat Kegiatan Yayasan Ubai Bin Ka'ab, Mencetak Hafiz Quran hingga Tuduhan Terorisme
"Sampai hari ini alumni kita tidak ada yang berkaitan dengan terorisme. Karena jelas Islam tidak mengajarkan demikian," kata Said.
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi Dedy Nurdin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aktifitas ibadah memasuki hari ke 21 Ramadan, aktifitas di masjid Ubai Bin Ka'ab di bilangan Golf II Rt 12 Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi tak pernah sepi dari aktifitas keagamaan.
Seperti terlihat pada Senin (11/6/2018) sore. Sesuai pelaksanaan salat Asar berjamaah, sejumlah santri di masjid yayasan Imam Bukhori Al Atsari ini masih tampak ramai.
Para santri terlihat melakukan i'tikaf di dalam masjid. Ada juga beberapa Ustadz yang tampak tengah sibuk mencatat dan menerima zakat fitrah.
Dalam kunjungan tribun pada sore itu berkesempatan untuk berbincang dengan Muhammad Said. Orang yang dipercaya menjadi ketua yayasan Imam Bukhori Al Atsari Ubai bin Ka'ab ini.
Kepada Tribun, Udtadz Said mengatakan selama bulan Ramadan, tak ada banyak program. Namun kegiatan pembelajaran lebih baik di bulan Ramadan.
Seperti adanya pelaksanaan kegiatan sholat taraweh berjamaah. Di malam pertama sampai malam ke 20.
"10 hari terakhir mulai malam ke 21 kita laksanakan 2 kali. Yaitu bada isya 11 rakaat dan jam 2 malam 11 rakaat. Jamaah kita persilahkan memilih," katanya.
Disamping kegiatan tarawih dan buka puasabersama untuk 10 hari terakhir, para santri di yayasan yang berdiri sejak tahun 2009 ini juga mengajarkan para santri untuk melakukan I'tikaf.
Selama Ramadan kegiatan santri diperbanyak dengan mengulas kembali bacaan Quran melalui kegiatan halaqah di masjid.
"Selama ramadan mengulang hafalan. Kalau yang tingkat akhir para santri melaksanakan ujian akhir," katanya.
Pesantren Ubai Bin Ka'ab termasuk pesantren yang sedikit berbeda dari yang umumnya dikenal masyarakat.
Muhammad Said mengatakan untuk santri sendiri diutamakan adalah yang berusia 17 tahun keatas. Baik lulusan SMA atau SMP bahkan ada juga yang lulusan SD namun memiliki keinginan untuk mendalami islam dengan baik.
"Kita juga membuka pendaftaran setiap tahunnya, untuk 17 tahun ke atas, tingkat dewasa, " katanya.
Saat ini di yayasan Ubai bin Ka'ab ini memiliki 43 orang santri dari kelas 1 sampai kelas 3.
"Kebanyakan yang masuk kesini memang ingin menghafal Al Quran. Karna program kita memang Tahfidz quran, belajar fikih, tauhid dan hadits," katanya.
Kegiatan belajar sendiri di lakukan setelah subuh dan istrihat jam 6 pagi, masuk lagi pada pukul 07.45 sampai zuhur.
"Kemudian habis ashar sampai magrib kemudian lanjut habis magrip sampai jam 9 malam," katanya.
Ubai bin Ka'ab meluluskan banyak santri. Bahkan beberapa diantaranya saat ini melanjutkan pendidikan di Universitas Madinah.
"Ada dua orang yang di semester akhir, satu di pertengahan semester," kata Said.
Sejak berdiri tahun 2009 lalu sidah ada sekitar sembilan angkatan alumni yang mumpuni dibidang hafidz Quran yang kini kembali mengabdi di masyarakat.
Sebagian ada yang menjadi imam masjid di Jakarta, "Karena kita memang target mencetak hafidz Quran. Jadi di ijazah kita tulis hafidz Quran, mereka juga di wajibkan menghafal hadist arbain," kata Said.
Isu terorisme yang muncul beberapa nulan lalu dengan adanya rangkaian aktifitas teror dan bom bunuh diri diakui Said cukup berdampak bagi yayasan Ubai bi Ka'ab.
Bahkan sebelum Ramadan hingga 10 hari Ramadan lalu yayasan ini beberapa kali didatangi oleh kepolisian maupun brimob.
"Dan kita sudah melakukan kegiatan tabligh akbar bekerjasama degan kepolisian dan juga mengkampanyekan menolak radikalisme dan terorisme," katanya.
Selain itu belum lagi cap yang dikaitkan oleh oknum masyarakat yang phobia dan kerap mengaitkan Jenggot sebagai identitas teroris.
"Itu sering kita rasakan tapi ya kita tetap tujuan kita untuk kegiatan positif karna kebanyakan hanya melihat dari casingnya saja," katanya.
"Dan sampai hari ini alumni kita tidak ada yang berkaitan dengan hal yang seperti itu, radikalisme atau terorisme. Karena jelas Islam tidak mengajarkan demikian," pungkasnya.