Melihat Kegiatan Yayasan Ubai Bin Ka'ab, Mencetak Hafiz Quran hingga Tuduhan Terorisme
"Sampai hari ini alumni kita tidak ada yang berkaitan dengan terorisme. Karena jelas Islam tidak mengajarkan demikian," kata Said.
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Teguh Suprayitno
"Kebanyakan yang masuk kesini memang ingin menghafal Al Quran. Karna program kita memang Tahfidz quran, belajar fikih, tauhid dan hadits," katanya.
Kegiatan belajar sendiri di lakukan setelah subuh dan istrihat jam 6 pagi, masuk lagi pada pukul 07.45 sampai zuhur.
"Kemudian habis ashar sampai magrib kemudian lanjut habis magrip sampai jam 9 malam," katanya.
Ubai bin Ka'ab meluluskan banyak santri. Bahkan beberapa diantaranya saat ini melanjutkan pendidikan di Universitas Madinah.
"Ada dua orang yang di semester akhir, satu di pertengahan semester," kata Said.
Sejak berdiri tahun 2009 lalu sidah ada sekitar sembilan angkatan alumni yang mumpuni dibidang hafidz Quran yang kini kembali mengabdi di masyarakat.
Sebagian ada yang menjadi imam masjid di Jakarta, "Karena kita memang target mencetak hafidz Quran. Jadi di ijazah kita tulis hafidz Quran, mereka juga di wajibkan menghafal hadist arbain," kata Said.
Isu terorisme yang muncul beberapa nulan lalu dengan adanya rangkaian aktifitas teror dan bom bunuh diri diakui Said cukup berdampak bagi yayasan Ubai bi Ka'ab.
Bahkan sebelum Ramadan hingga 10 hari Ramadan lalu yayasan ini beberapa kali didatangi oleh kepolisian maupun brimob.
"Dan kita sudah melakukan kegiatan tabligh akbar bekerjasama degan kepolisian dan juga mengkampanyekan menolak radikalisme dan terorisme," katanya.
Selain itu belum lagi cap yang dikaitkan oleh oknum masyarakat yang phobia dan kerap mengaitkan Jenggot sebagai identitas teroris.
"Itu sering kita rasakan tapi ya kita tetap tujuan kita untuk kegiatan positif karna kebanyakan hanya melihat dari casingnya saja," katanya.
"Dan sampai hari ini alumni kita tidak ada yang berkaitan dengan hal yang seperti itu, radikalisme atau terorisme. Karena jelas Islam tidak mengajarkan demikian," pungkasnya.