Tradisi Piknik Musim Dingin di India, Warga Menari Sambil Mabuk sampai Mandi Lumpur
Di India Timur, bulan-bulan musim dingin jauh lebih menarik dibanding musim panas. Antara Desember dan Februari, saat udara panas menyesakkan.
Pada gambar lainnya, terdapat kerumunan yang sedang menahan dua orang yang diduga menyerang wanita.
Isu lingkungan
Selain masalah sosial, potret Datto juga menampilkan isu lingkungan. Berbulan-bulan piknik tanpa henti dapat menurunkan kualitas bantaran sungai yang menjadi tuan rumah piknik musim dingin ini.

Di lokasi piknik di sungai Gangga, dekat dengan pabrik batu bata, beberapa warga menutupi tubuh mereka dengan lumpur. Di salah satu foto, tubuh para pria terlihat dilumuri lumpur sungai yang keruh dari ujung kepala sampai kaki.
Setelah berjam-jam membiarkan lumpur itu mengering dan mengeras di kulit mereka, para pria lalu segera mengelupasnya.
“Itu dimaksudkan sebagai terapi, tapi sayangnya, lumpur itu sebenarnya tercemar,” kata Datto.
Berendam di dalam lumpur memang merupakan salah satu bentuk terapi yang sudah dilakukan di beberapa negara. Namun, ketika lumpur yang digunakan tercemar, jenis terapi ini lebih memberikan bahaya, dibanding manfaat.
Faktanya, Gangga juga menjadi salah satu sungai beracun di dunia. Kontaminasi bertahun-tahun dari kotoran manusia dan limbah industri, menyisakan air sungai yang penuh bakteri berbahaya, dan karsinogen.
Datto tidak bermaksud menggambarkan piknik sebagai kegiatan yang baik atau buruk. Ia hanya ingin menunjukkan apa adanya.
Tradisi piknik musim dingin ini diselenggarakan dalam berbagai bentuk, dan Datto berharap, dapat menangkap keragaman perilaku warga India di sana.
Misalnya, foto para pria yang berkelahi, keluarga yang menghabiskan waktu bersama, serta anak-anak yang bermain di luar ruangan.
Secara keseluruhan, bagi Datto, tradisi piknik ini merupakan potret kekacauan yang menakjubkan.