Senyum Terakhir Razan Najjar Kepada Sang Ibu Sebelum Gugur, 'Dia Terbang Seperti Burung di Depanku'
Razan Najjar seorang perawat Palestina tewas tertembus peluru tentara Israel saat sedang menyelamatkan para pendemo yang terluka
Razan juga telah mengangkat kedua lengannya untuk menunjukkan kepada tentara Israel yang berada 100 meter darinya bahwa dia tidak menimbulkan ancaman.
Razan hanya berniat mengevakuasi seorang pengunjuk rasa yang terluka.
Namun, Razan malah mendapat balasan berupa tembakan dari tentara Israel yang tepat menembus dadanya.
Razan menjadi orang Palestina ke-119 yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak protes mulai menyerukan agar hak Palestina untuk kembali ke rumah sejak diusir dari tahun 1948.
Lebih dari 13.000 orang lainnya telah terluka.
Klaim Israel
Dilansir dari Iran-Daily, atas peristiwa tersebut, klaim yang diajukan oleh pihak militer Israel justru berbeda.
Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 'ribuan perusuh' berkumpul di lima lokasi di sepanjang perbatasan, "membakar ban yang berdekatan dengan pagar keamanan dan berusaha merusak infrastruktur keamanan."
Mereka juga mengklaim adanya tembakan yang ditembakkan ke kendaraan militer dan seorang Palestina menyeberang ke Israel, menanam granat dan kembali ke Gaza.
Hal itu membuat tentara Israel mengatakan bahwa mereka berhak bertindak 'sesuai dengan aturan keterlibatan'.
Tertembak di Dada
Seorang perawat Palestina berusia 21 tahun Razan Ashraf Najjar gugur ditembak tentara Israel saat menjalankan tugas.
Gadis itu gugur setelah peluru tajam yang ditembakkan tentara Israel menembus punggung dan mengenai jantungnya.
Razan menjadi korban penembakan saat ia sedang memberikan pertolongan pertama pada korban luka di tengah demonstrasi berdarah di perbatasan Gaza, Palestina.
Razan al-Najjar menjadi sukarelawan sebagai tenaga medis bersama kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
Baca: Inilah 3 Situs Agama Paling Penting, Per-9 Juni Israel Tutup Pintu bagi Turis Indonesia