Keren! Bisa Temukan Kelemahan Google, Pemuda Berusia 17 Tahun ini Terima Uang Rp500 Juta

Seperti yang dialami oleh Ezequiel Pereira (17) yang dapat imbalan senilai Rp500 juta setelah temukan celah keamanan (bug)

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ezequiel Pereira (17) yang dapat imbalan senilai Rp500 juta setelah temukan celah keamanan (bug) di sistem internal Google 

TRIBUNJAMBI.COM - Sekeren-kerennya Google dalam berinovasi ada juga kesalahan yang dibuatnya. Menariknya, ternyata kalau kita menemukan kelemahan Google, kita bisa dapet uang yang cukup gede, sob.

Seperti yang dialami oleh Ezequiel Pereira (17) yang dapat imbalan senilai Rp500 juta setelah temukan celah keamanan (bug) di sistem internal Google

Udah gitu, laporan kelemahan Google dari Pereira ini sudah yang kelima kali Google terima. Tapi, hadiah yang diterima Ezequiel adalah yang terbesar.

Baca: Duh Miris! Tim Junior Barcelona Harus Terdegradasi ke Kasta Ketiga Liga Spanyol

Baca: ICMI Jambi Gelar Buka Bersama Dan Rapat Konsolidasi

Baca: Salut! Umat Muslim dan Kristen di Yerusalem Bersatu Lawan Penindasan dari Israel

"Aku menemukan sesuatu (bug) dengan cepat dan menghasilkan 500 dollar aku rasa itu luar biasa. Jadi aku putusan untuk terus mencoba sejak saat itu," cerita Pereira tentang hadiah yang ia dapatkan dari laporan bug pertamanya.

Sebelumnya, tepatnya Juni tahun lalu, ia juga menemukan bug di sistem Google dan dapet uang senilai Rp 140 juta. Kerennya, uang itu ia pakai untuk mendaftar universitas di AS.

Tapi doi kurang beruntung. Nggak ada satu pun kampus di AS yang menerimanya. Kini, Pereira kuliah di salah satu kampus di Montevideo.

Awal tahun ini, Pereira kembali menemukan bug berupa Remoge Command Execution di non-production environments Google App Engine. Google lalu ngajak Pereira untuk diskusi tentang celah tersebut dan bagaimana ia menemukannya.

O ya, Pereira ini emang geek pemograman banget, sob. Doi udah main coding sejak usia 11 tahun, setelah dikasih komputer pertamanya setahun sebelumnya. Ia belajar pemograman secara otodidak, lho.

Baca: Peringatan Hari Tri Suci Waisak, Ratusan Lilin Elektronik Hiasi Candi Gumpung

Baca: Australia Beli Jet Tempur F-35, Bakal Jadi Ancaman Indonesia Kah? Bandingankan SU-35 Milik Indonesia

 
Ia juga beberapa kali ikut kontes koding, salah satunya adalah yang membuatnya bisa keliling di markas Google di California, AS.

Pereira berharap semua uang yang ia dapat bisa membantu biaya pendidikannya dan mengejar cita-cita untuk meraih gelar master di bidang keamanan komputer.

Nggak ada rencana lain yang ia pikirkan selain pendidikan dan membantu keuangan keluarganya. Untuk saat ini, Pereira hanya mengirim laporan bug ke program bug bounty Google saja. Namun, beberapa perusahaan teknologi dan video game menawarkan kesempatan yang sama untuk Pereira agar membantu mereka menemukan bug.

Baca: Radja Nainggolan Bakal Diperebutkan Tim Raksasa Ini dengan Harga Fantastis

Baca: Seram! Lemari di Tempat Praktek Dokter ini Jadi Peti Pasien yang Datang ke Tempatnya

Google berharap, dengan pemberian hadiah ini, bisa memacu "ethical hacker" alias hacker putih seperti Pereira untuk melaporkan bug di program mereka, ketimbang menjualnya ke pihak yang berwenang. Pereira ingin mengajak serta teman-temannya dalam perburuan bug.

"Mereka tertarik tapi mereka merasa enggak terlalu paham," ujar Pereira, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Digital Trend, Senin (28/5/2018).
Namun, ia terus mendorong teman-temannya untuk terus mencoba. "Semua orang bisa mempelajarinya," imbuhnya.

Sumber: Hai
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved