Dilengkapi 'Kamar Intim' Jika Ada Pasangan Berkunjung, Penjara Ini Juga Tanpa Sipir

Penjara pada umumnya penuh dengan petugas sipir yang berjaga dan dilengkapi senjata, tetapi penjara di sebuah

Editor: Suci Rahayu PK
Gustavo Oliveira
Tatiane Correia de Lima baru saja dipindahkan dari lembaga pemasyarakatan biasa. 

Penjara Apac didirikan oleh sekelompok umat Katolik pada tahun 1972 dan sekarang dikoordinir dan didukung oleh lembaga non-pemerintah Italia, AVSI Foundation dan Persaudaraan Pendukung Narapidana.

Wakil presiden AVSI Brasil, Jacopo Sabatiello, mengatakan mereka memprioritaskan kasih dan kerja di lembaga pemasyarakatan ini. "Di sini, kami memanggil semua orang dengan nama mereka, bukan dengan nomor dan bukan dengan nama julukan, yang mungkin disematkan pada mereka selama kehidupan mereka di dunia hitam," katanya.

Orang-orang yang bertobat

Para narapidana dikenal sebagai recuperandos (orang-orang yang bertobat), yang mencerminkan fokus Apac pada rehabilitasi dan keadilan restoratif.

Mereka harus belajar dan bekerja, terkadang bekerja sama dengan masyarakat setempat. Jika mereka tidak - atau jika mereka mencoba melarikan diri - mereka berisiko dikembalikan ke lembaga pemasyarakatan biasa.

Memang pernah terjadi perkelahian fisik tetapi tidak pernah ada peristiwa pembunuhan di penjara Apac, kata Sabatiello.

Ia mengungkapkan ketiadaan sipir telah mengurangi ketegangan. Beberapa perempuan napi di sini menjalani hukuman seumur hidup untuk kejahatan keji namun suasana di sana bisa tenang.

"Saya masih berusaha melupakan nomor tahanan saya yang lama," kata Aguimara Patricia Silvia Campos, napi yang mengepalai dewan penjara yang merupakan penghubung dengan pengelola.

Campos menjalani penjara empat bulan di LP biasa setelah ditangkap karena perdagangan narkoba dan menyimpan 26 gram kokain di rumah yang ia tempati bersama mantan suaminya.

"Di sana kami semua digabung dalam satu ruangan, ada 20 narapidana tidur di lantai beralaskan kasur kotor, dan makanannya tidak bisa disantap," katanya.

Ia mengatakan semua kerabatnya digeledah setiap kunjungan ke tahanan, praktik ini banyak dikeluhkan para napi perempuan.

Digabung dengan penjahat yang lebih keji
Namun situasi Campos juga mencerminkan masalah yang lebih luas dalam sistem penjara Brasil. Para pakar mengatakan kalangan perempuan sering terjebak dalam kejahatan oleh pasangan prianya dan kemudian dijebloskan ke dalam sel yang diisi para pelaku kejahatan yang lebih keji.

Ini adalah salah satu penyebab jumlah penjara perempuan di Brasil mengalami peningkatan tajam dalam beberapa tahun terakhir.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang kejahatan ketika saya dijebloskan ke penjara itu," kata Campos. "Perempuan yang satu ruangan dengan saya memenggal kepala tetangganya dan membawanya dalam koper."

Ibu dua anak itu melakukan pekerjaan di dalam penjara agar hukuman delapan tahunnya bisa dikurangi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved