Ratu Elizabeth II Sebut Tidak Mau Berurusan dengan Wanita Jahat ini, Siapakah Dia?
Tak seperti yang lain, kehadiran Camilla dianggap 'merusak' rumah tangga keluarga Pangeran Charles dan Putri Diana.
Namun sejak Ratu mendengar bahwa putranya berselingkuh dengan Camilla, Ratu berpendapat bahwa keduanya sangat tidak bertanggungjawab.
Camilla lalu dilarang datang ke istana.
Pada tahun 1992, saat Diana berpisah dengan Charles, sang ratu melarang Charles dan Camilla menunjukkan kemesraan mereka di depan publik.
Baca: Bertahun Tanpa Listrik, PLN Bakal Bangun Jaringan di Tiga Desa di Tanjabtim Ini
Hal ini terungkap dari buku Tom Bower berjudul Rebel Prince: The Power and Passion and Defiance of Prince Charles.
Namun saat Diana meninggal dunia, Charles tiba-tiba datang dan mengonfrontasi ibunya.
Charles ingin ibunya merestui Camilla datang ke acara musim panas kerajaan, padahal Diana baru saja meninggal.
Apa jawaban Ratu Elizabeth saat itu?
Baca: Keluarga Kerajaan Inggris Pasrah Saat Pangeran Harry Menikahi Meghan Markle, Ada Apa Ya?
Sang ratu rupanya sedang minum banyak martini dan ia memberikan jawaban tajam: Ia tak akan memaafkan perselingkuhan putranya ataupun memaafkan Camilla karena ia tidak meninggalkan Charles saat pernikahannya berada di ujung tanduk.
Sang Ratu bahkan menyebut Camilla sebagai 'that wicked woman' (wanita jahat itu).
"Wanita jahat itu, aku tidak ingin berurusan lagi dengannya," kata Ratu Elizabeth II, seperti dilansir dari People Royals.
Saat Charles dan Camilla menikah, Ratu Elizabeth II tidak hadir dalam upacara itu.
Baca: Libatkan Anak Dalam Aksi Terorisme, Ancaman Pidana Ditambah Sepertiga
Ia juga menyebutkan bahwa ada emas spesial dari Welsh (salah satu daerah dari Inggris) yang tersisa untuk membuat cincin Camilla.
Kini, sifat Ratu mulai melunak.
Ia mulai mengundang Camilla dalam berbagai acara.

Baca: Wow Segini Besaran THR Pimpinan dan Pegawai Non PNS Lembaga Nonstruktural, Ada yang Rp 24 Juta!
Namun sejarah tetaplah sejarah.
Pandangan dunia terhadap Camilla mungkin tidak akan pernah berubah, bahkan dalam buku sejarah sekalipun.
(*)