Terungkap! Motif Perselingkuhan dan Pelet Alasan Menyembulnya Kaki Jenazah di Pemakaman Kediri
Heboh kasus ditemukannya jasad manusia yang kakinya menyembul di kuburan beberapa waktu lalu akhirnya terkuak.
TRIBUNJAMBI.COM - Heboh kasus ditemukannya jasad manusia yang kakinya menyembul di kuburan beberapa waktu lalu akhirnya terkuak.
Sebelumnya warga Kabupaten Kediri dihebohkan dengan temuan kaki yang menyembul di sebuah pemakaman.
Kaki tersebut ternyata merupakan jasad seorang wanita yang menjadi korban pembunuhan.
Tak lama setelah kasus ini menghebohkan warga, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan.
Nur Kholik (43) ditangkap terkait kasus dugaan pembunuhan terhadap Sunarti (39) yang kemudian dikuburkannya sendiri di Pemakaman Umum Tegowangi, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Aksinya terungkap karena pemakaman yang dilakukannya meninggalkan jejak.
Baca: Sempat Ditolak, 7 Jenazah Teroris Dimakamkan dalam 3 Lubang, Penuh Hening dan Tanpa Doa
Baca: Warga di Tempat Ini Sukanya Bugil, Beginilah Kehidupan Kampung Nudis Tertua di Inggris Sehari-hari
Kaki korban masih menyembul di atas permukaan tanah sehingga ditemukan oleh warga, Kamis (17/5/2018).
Motif asmara menjadi alasan di balik pembunuhan ini.
Kepala Polres Kediri, Ajun Komisaris Besar Erick Hermawan, mengungkapkan, pada awalnya, keluarga korban meminta bantuan Nur Kholik untuk mengawasi kebiasaan korban berselingkuh.
Keluarga percaya pada Nur Kholik karena keduanya sudah saling mengenal.
Keduanya bertetangga di Tropodo Waru, Sidoarjo.
"Namun, yang terjadi di sini timbul perselingkuhan antara pelaku dan korban," ungkap Erick saat rilis perkara, Senin (21/5/2018).
Kepada polisi, lanjut Erick, tersangka mengaku jengkel karena korban menggangap tersangka tidak bisa memuaskan hasrat seksualnya.
Baca: Kabar Aktor Legenda Kungfu, Sammo Hung Pakai Kursi Roda, Jet Li Mengkhawatirkan, Jackie Chan Operasi
Baca: 5 Artis Pemain Avengers Ini Miliki Honor Fantastis, Ada yang Capai Rp 1,4 Triliun
Baca: Benarkah Ras Tertentu Mempunyai Ukuran Mr P Melebihi yang Lainnya?
Sunarti pun mengancamnya akan menggunakan anak tersangka yang masih berusia 20 tahun untuk menggantikannya.
Nur Kholik lalu merasa sakit hati dan memutuskan membunuh korban.
"Saya jengkel karena (korban) akan memelet anak saya untuk melampiaskan nafsu seksualnya," ujar Nur Kholik.
