Butuh Waktu Lama Identifikasi Jenazah Bayu, Relawan Gereja yang Hadang Bom Bunuh Diri

Penyerahan jenazah Bayu ini diserahkan Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin di ruang jenazah RS Bhayangkara

Editor: Nani Rachmaini
TribunJatim.com
Kolase Bayu korban teror bom di Surabaya 

Sepupu pingsan

Prossesi penyerahan jenazah Aloysius Bayu Rendra Wardana, korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel Surabaya cukup mengharukan di ruang jenazah RS Bhayangkara, Selasa (22/5/2018) pukul 10.35 WIB.

Tangis keluarga almarhum Bayu sudah pecah sesaat sebelum Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menyerahkan ke Ny Martono, sepupu almarhum Bayu.

Perempuan berambut lurus dan mengenakan baju hitam ini, awalnya berusaha tegar. Tapi air matanya tak kuasa dibendung saat proses penyerahan jenazah almarhum Bayu.

Ny Martono juga menolak berkomentar saat para wartawan berusaha mewancarai. Dia melambaikan tangan sebagai isyarat penolakan.

Tangis Ny Martono kian keras, saat peti jenazah almarhum Bayu di bawa dan dimasukan ke ambulance. Isak tangisnya pecah keras dan Ny Martono memeluk erat dr Andi Fanny Sujuti.

"Sabar, yang kuat," tutur dr Andi Fanny sambil memeluk erat Ny Martono yang terus menangis.

Tak hanya isak tangis histeris, Ny Martono ambruk pingsan. Anggota keluarga dan petugas RS Bhayangkara pun menggendongnya ke mobil.

Tak lama kemudian, ambulance yang membawa jenazah almarhum Bayu meninggalkan RS Bhayangkara. Jenazah dibawa ke rumah duka di Jl Gubeng Kertajaya Surabaya guna disemayamkan.

Kondisi jenazah

Jenazah mendiang Aloysius Bayu Rendra Wardana korban ledakan bom di Gereja Santa Marua Tak Bercela (SMTB) diserahkan kepada pihak keluarga pada Selasa (22/5/2018)

"Jadi hari ini akan diserahakan pada pihak keluarganya Aloysius Bayu Rendra Waradana umur 38 tahun tinggal di Gubeng Kertajaya, sungguh memprihatinkan buat kita, mudah-mudahan arwahnya diterima disisinya dan keluarganya yang ditinggalkan diberikan kekuatan ketabahan, semoga tidak adalagi korban berikutnya oleh teroris," ujar Machfud Arifin Kapolda Jawa Timur di kamar jenazah RS Bhayangkara, Selasa (22/5/2018)

Proses identifikasi jenazah Bayu memakan waktu selama sembilan hari pasca kejadian ledakan, Minggu (13/5/2018) lalu.

"Butuh waktu untuk pemeriksaan DNA yang bersangkutan, ciri-ciri sudah tidak bisa dikenali lagi, memastikan denganncara tes DNA," terang Machfud Arifin.

Penyerahan jenazah kepada pihak keluarga Bayu dilakukan langsung oleh Kapolda Jatim, Machfud Arifin, yang didampingi Kabid Dokkes Kombes Pol Budi Heryadi, Kepala Rumah Sakit dr Prima Heru dan Kabid Humas Kombed Pol Frans Barung Mangera di kamar jenazah RS Bhayangkara Surabaya.

Penyerahan jenazah Bayu diiringi dengan isak tangis keluarga yang datang menjemput di kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved