Begini Kondisi Sopir Truk Maut Brebes, Ayahnya Menyampaikan Hal Ini
Polisi menetapkan sopir truk maut yang tewaskan 12 orang menjadi jadi tersangka.
TRIBUNJAMBI.COM - Polisi menetapkan sopir truk maut yang tewaskan 12 orang menjadi jadi tersangka.
Truk yang dikemudikan Pratomo Diyanto (46) melaju di kecepatan 60-70 km per jam dan membawa beban melebihi kapasitas.
Karena beban berlebih, sopir truk tidak bisa menguasai kendaraan sehingga menabrak kendaraan lain dan berhenti setelah menghujam beberapa rumah.
"Kami menetapkan sopir truk menjadi tersangka atas kejadian ini. Dia dinilai lalai saat mengendarai kendaraan," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Bakharuddin, Senin (21/5/2018).
Dirlantas mengatakan sopir mengalami luka luka dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Saat mengalami kecelakaan, sopir sendirian, tidak ada kernet atau rekan yang menemani.
Saat ini, sopir sudah dipindahkan dari RSUD Bumiayu ke RSUD Brebes agar proses pemeriksaan lebih mudah karena dekat dengan Mapolres Brebes.
Si sopir maut dalam kondisi sadar dan dirawat di ruang dahlia.
Keberadaannya sempat misterius dan dirahasiakan kepolisian saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bumiayu.
Saat perawatan tidak semua orang bisa masuk dan menemuinya.
"Saat ini dalam kondisi sadar. Ia mengalami luka di pelipis kanan dan kiri serta di bagian kepala belakang," kata seorang perawat RSUD Brebes.
Ia menuturkan sopir berkali kali mengeluhkan pusing saat duduk.
Dokter sudah melakukan rontgen untuk mengetahui kepala pasien mengalami gegar otak atau tidak.
Sang ayah sopir yang menjaga di rumah sakit, Bambang (70) mengatakan anaknya sudah lama menjadi sopir truk.
"Sudah puluhan tahun. Macam macam kendaraan sudah dibawa saat ini sedang membawa truk," ucapnya.
Bambang menyatakan anaknya mengangkut gula pasir dari pabriknya di Cilacap tujuan Semarang.
Ia hanya bisa pasrah melihat anaknya ditimpa musibah.
Sementara itu korban kecelakaan truk maut di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes bertambah menjadi 12 orang.