Pedagang Pasar Atas Sarolangun Keluhkan Kondisi Becek Pascahujan
Banyak pedagang di Pasar Atas Sarolangun mengeluhkon kondisi pasar yang becek setiap kali habis hujan.
Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Banyak pedagang di Pasar Atas Sarolangun mengeluhkon kondisi pasar yang becek setiap kali habis hujan.
Hal ini dikarenakan saluran drainase yang mampet, bahkan sebagian jalur drainase tidak lagi kelihatan.
"Ini gak hujan, kena tumpahan air kita (air penampungan ikan) saja becek, apalagi kalau hujan, banjir," keluh seorang pedagang ikan di Pasar Atas Sarolangun, saat mereka bertemu dengan Wakil Bupati Sarolangun Hillalatil ketika Sidak harga barang, beberapa hari lalu.
Wabub mengatakan jika tahun ini akan dilakukan perbaikan drainase yang menyebabkan banjir.
"Dalam APBD murni ini ada perbaikan drainase. Dan itu sudah dikontrak, dan Insyaallah puasa ini akan mulai dikerjakan, itu untuk perbaikan," katanya.
Perbaikan drainase Pasar Atas ini diperkirakan akan menelan anggaran seratus juta lebih. Wabub mengatakan dalam APBD murni ini telah dianggarkan Rp 120 juta khusus untuk perbaikan drainase Pasar Atas Sarolangun.
Sementara untuk perbaikan keseluruhan, Wabub bilang desain pasar sedang dikerjakan pihak PUPR Sarolangun.
Pemerintah Kabupaten Sarolangun akan mengupayakan pembangunan pasar lewat dana daerah.
"Sebab kalau kita minta bantuan pusat itu harus mengikuti aturan dari pusat. Nah makanya kita utamakan dari APBD ke depan," kata Wabub.
Bukan hanya drainase, Yanti, pedagang manisan yang menemui Wabub saat sidak sebelumnya juga mengeluhkan bangunan kios manisan yang terbakar beberapa tahun lalu tak kunjung diperbaiki.
Sejak itu banyak pelanggannya yang belanja di luar kios. Ia ingin kios yang disewanya dapat segera dibangun kembali. Yanti juga minta, di depan kiosnya dibuat jalan sehingga para pedagang manisan yang menyewa kios bisa ramai kembali.
"Yang disebrang sana itu tidak bayar pajak. Kami yang banyak pajak malah tak punya jalan [ketutup pedagang lain], ini tengok banyak (pedang) ini. Sempit, jalan dak ado," katanya. (*)