Usai Bom Surabaya, Perawat Cantik ini Buat Status di Medsos yang Buat Dirinya Ditahan Polisi
Murka bahkan banyak yang menghujat aksi tersebut, namun perlu diperhatikan bila mengungkapkan kekesalan di media sosial akan menjadi boomerang
TRIBUNJAMBI.COM - Sebelumnya, tragedi bom Surabaya memang banyak menyita perhatian banyak orang.
Banyak yang murka atas tindakan tidak terpuji yang banyak menghilangkan nyawa tak berdosa tersebut.
Murka bahkan banyak yang menghujat aksi tersebut, namun perlu diperhatikan bila mengungkapkan kekesalan di media sosial akan menjadi boomerang buat kamu.
Peringatan bagi siapapun untuk bijak menggunakan media sosial.
Siapapun punya hak mengekspresikan pendapatnya tapi pendapat kita tidak boleh menyudutkan apalagi menghina kelompok apalagi agama tertentu.
Jika tidak, siap-siaplah berurusan dengan polisi.
Baca: Admin Twitter Jokowi Cuit Soal JKT48, Rocky Gerung Pusat Hoax Nasional Itu Bukan Fiktif
Seperti kisah miris perawat cantik satu ini.
Jajaran Sat Reskrim Polresta Barelang menangkap seorang perawat bernama Ria Siregar (RS) di kawasan Batamkota, Kepulauan Riau.
Baca: Pengantin Jadi Saksi, 7 Kades Diajukan ke Pengadilan Terkait Dugaan Pelanggaran Pilkada
Ia ditangkap karena diduga menista agama melalui akun facebooknya.
Penangkapan ini dibenarkan Kapolres Barelang Kombes Pol Hengki.
“Kita mendengar ada memosting status yang mengandung sara di dalam Facebook, segera kita amankan,’ ujar Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki, kepada wartawan di kantor Polresta Barelang pada Rabu (16/5/2018).
Baca: Selama ini Doa Buka Puasa Ramadanmu Sudah Benar Kah? Awas Salah, Ternyata Inilah yang Benar
Menurut Kombes Hengki, pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan.
"Penangkapan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari komentar RS di akun Facebooknya," kata Hengki.
Melansir Kompas.com, Hengki mengatakan, kejadian ini berawal saat kekecewaan RS atas kejadian aksi teror di beberapa daerah yang ada di tanah air.
RS pun meluapkannya di akun Facebooknya.
Baca: Astaga! Karena Gantengnya Kebangetan, Terduga Teroris ini Malah Diidolakan Banyak Orang?
Namun sayang, kekecewaannya itu tidak terkontrol sehingga apa yang dituliskan di akun Facebooknya dinilai mengundang penafsiran lain dan diduga terindikasi menghina agama lain.
"Namun pengakuan RS dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ada niat dirinya untuk menghina agama lain. Dirinya hanya terbawa emosi atas kejadian aksi teror yang mengakibatkan kemarian sejumlah orang yang tidak bersalah," tutur Hengki.
Hengki mengimbau warga Batam untuk tidak menggunakan media sosial dalam menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks karena bisa berurusan dengan pihak yang berwajib.
"Masyarakat juga jangan terprovokasi, melihat status di medsos yang mengarah kepenghinaan, silakan langsung laporkan kepada kami. Biar kami proses sesuai hukum yang berlaku," ujar Hengki.
Baca: Membaca Dapat Menumbuhkan Empati Sosial, Ini Pendapat Pegiat Rumah Baca Evergreen Jambi
Sebelumnya Ria Siregar membuat postingan di akun Facebooknya atas aksi bom bunuh diri yang menyerang tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Ia memosting karena dirinya merasa kesal.
Ria Siregar disebut sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Batam.

“Kami ibadah hanya hari Minggu tuh pun cuma 2 jam. Kalian ibadah setiap menit, setiap detik. Kau pik aku gak bosan dengar toak masjidmu tuh. “ak ada gunanya kau ibadah 5 waktu, tak ada gunanya kau puasa selama sebulan,” tulisnya.

Postingan ini membuat heboh jagad maya, terutama pengguna media sosial Facebook di Batam.
Postingan tersebut dianggap provokatif dan menghina umat Islam.
Setelah ramai diperbincangkan, Ria akhirnya menghapus postingan tersebut.
Namun, beberapa pengguna Facebook sudah terlanjur men-screenshot dan menyebarkannya kembali di media sosial.
Kepada awak media di Mapolresta Barelang, Ria mengaku menyesal membuat postingan provokatif di Facebooknya itu.
Menurut Ria, dia membuat postingan itu lantaran kesal dengan aksi pengeboman di tiga gereja di Surabaya.
Dia tak menyangka ungkapan kekesalannya itu justru dianggap melecehkan umat Islam secara umum.

“Saya tidak bermaksud mau menghina agama lain. Ternyata saya salah. Statusnya sudah sempat saya hapus, tapi sudah tersebar kemana-mana,” aku Ria, Rabu (16/5/2017).
Ia masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak). Ria akan dikenakan Undang-Undang ITE. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ria Siregar Perawat Cantik Ini Nangis Ditahan Polisi Gara-gara Status Facebooknya, http://makassar.tribunnews.com/2018/05/17/ria-siregar-perawat-cantik-ini-nangis-ditahan-polisi-gara-gara-status-facebooknya?page=all.