Pengakuan Mengharukan Ayah dari Bocah yang Jadi Korban Bom Mobil Surabaya, 'Kepala Anakku Hancur'
Sosok bocah SMP Kelas 2 menjadi pahlawan cilik di peristiwa bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat, Jalan Arjuna, Surabaya.
"Pak Man badannya hancur sementara anakku kepalanya hancur," tukasnya.
Sementara itu, sang nenek bernama Sumijah menjelaskan kalau Daniel menggantikan posisi sang kakek yang dahulu berjaga namun kakeknya sudah meninggal.

Ia menjelaskan, Daniel telah dirawatnya sejak usia 2 tahun ketika ibundanya meninggal.
Bahkan, Sumijah menjelaskan sosok Daniel merupakan orang yang bisa bergaul.
"Dia bisa bergaul sama siapa saja, dia gak pernah bikin ulah, gak pernah macem-macem, anak penurut," ungkap Sumijah, Nenek Daniel.
Tapi kini, Sumijah tak bisa lagi melihat keceriaan cucunya itu.
"Daniel jadi pahlawan, menyelamatkan jiwa banyak orang. Kita harus bersyukur. Tuhan selalu baik," tambah Nenek Daniel.
Baca: Jangan Sampai Salah, Inilah Doa Buka Puasa Ramadhan yang Benar, Silahkan Dibaca!
Dalam peristiwa ini, selain Daniel setidaknya 7 orang tewas termasuk pelaku bom bunuh diri, Dita Oepriarto.
Daniel, putra bapak Kusuma Budi Sukmono itu pun meninggal sebagai pahlawan.
Ya, sebab tanpa keberanian Daniel menghadang mobil pelaku itu, sudah bisa dipastikan akan ada lebih banyak lagi korban yang berjatuhan.
Daniel Agung Putra Kusuma menjadi pahlawan cilik yang pemberani, cinta Tuhan, melayani Tuhan dengan segenap hati dalam kepolosannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judu Bocah SMP Ini Halangi Bom Mobil Gereja Surabaya Hingga Tewas, Ayahanda 'Anakku Kepalanya Hancur', http://jakarta.tribunnews.com/2018/05/17/bocah-smp-ini-halangi-bom-mobil-gereja-surabaya-hingga-tewas-ayahanda-anakku-kepalanya-hancur?page=all.