Jangan Banyak Minum Kolak saat Berbuka Puasa, Bisa Alami Gangguan Kesehatan, Ini Penjelasannya

Berbuka di hari pertama puasa pasti tak terkontrol? Rasa ingin memakan dan minum semua yang terlihat segar.

Editor: Suci Rahayu PK
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Berbuka di hari pertama puasa pasti tak terkontrol?

Rasa ingin memakan dan minum semua yang terlihat segar.

Namun tahukah kamu jika kebanyakan kolak tak baik bagi kesehatan?

Baca: Astaga! Karena Gantengnya Kebangetan, Terduga Teroris ini Malah Diidolakan Banyak Orang?

Makanan berkuah santan ini identik dengan puasa.

Kuahnya cokelat, berisi pisang, ubi atau singkong dan kolang kaling.

Jika tak ingin asupan kalori jadi berlebih, hidangan inipun cukup disantap satu mangkuk saja!

Kolak atau kolek merupakan hidangan penyegar berupa rebusan buah pisang, ubi dan singkong.

Direbus bersama santan yang ditambahkan dengan gula merah juga daun pandan.

Makanan khas Indonesia ini banyak diburu saat bulan ramadan untuk menu berbuka puasa.

Ada dua jenis kolak yang banyak digemari, yaitu kolak pisang dan kolak ubi.

Selain disajikan bersama kuahnya, biasanya ditambahkan juga dengan kolang-kaling yang kenyal transparan.

Kuah santan yang ditambahkan gula pun jadi terasa gurih-gurih manis.

Baca: Usai Bunyi Beduk, Aliran Listrik di Seberang Kota Jambi Putus, Ini Yang Terjadi Kemudian

Untuk kolak pisang biasanya menggunakan jenis pisang tanduk, pisang kepok kuning atau pisang uli.

Usai direbus dengan santan dan gula merah, teksturnya jadi lunak.

Agar isiannya tidak sepi kolak pisang juga sering ditambahkan kolang-kaling.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved