Pasca-bom Surabaya, Tulisan Jenderal Polisi ini Soal Cadar dan Pria Berjenggot, Makjleb Banget!

Rentetan bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya dalam tempo berdekatan mengundang keprihatinan publik.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Brigjen Krishna Murti 

Peristiwa itu menjadi ramai dan viral.

Banyak yang mengaitkan dengan agama tertentu.

Pelaku ikut ajaran yang sesat sehingga mengambil jalan salah untuk mencapai tujuan hidup.

Para pelaku kebetulan beragama Islam.

Menyikapi persoalan itu, Karomisinter Divhubinter Polri Brigjen Krishna Murti memberikan pernyataan.

Pasalnya, ada yang mengaitkan kejadian tersebut dengan tingkah laku dan cara berpakaian seseorang.

Diunggah akun @lambe_jaim, Krishna Murti memberikan penjelasan.

Saya mau kasih tau semua warga masyarakat:

1. Wanita menutup aurat dg jilbab ataupun bercadar itu adalah pilihan berdasarkan keyakian masing2.. Jadi jangan kalian cap mereka dg label tidak baik. Menutup aurat adalah kewajiban yang diajarkan nabi..

2. Laki2 yang berjenggot adalah Sunnah Rasul. Jangan kalian label mereka dengan hal2 tidak baik.. Semua kembali kepada keyakinan masing2..

3. Laki2 bercelana diatas mata kaki, bukanlah identik dengan kaum radikal. Dalam Islam kita diajarkan untuk tidak menggunakan celana yang menyapu lantai. Dalam Shalat kita diajarkan untuk menaikan celana diatas mata kaki agar diterima Shalat kita..

4. Jangan label orang karena penampilan. Dan jangan juga menyembunyikan kejahatan dengan penampilan..

5. Banyak pelaku kejahatan bersembunyi dibalik pakaian bagus, dibalik batik, dibalik jas, dibalik seragam, dibalik perilaku manis..

6. Kita perang terhadap kejahatan, bukan perang terhadap manusia.. .

Semoga ini mencerahkan dan menghindarkan kita dari syak wasangka satu sama lain..
.
#kmupdates dalam #22menit renungan Maghrib..

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved