Ramalan Roy Kisyoshi Jadi Nyata? Setelah Sebut Air Mata Darah, Ini yang Terjadi pada Instagram DePe
Nama Dewi Perssik sedang menjadi perbincangan publik. Itu terkait kisah rumah tangganya dengan Angga Wijaya
Sebelumnya, ia tidak pernah bercerita kepada siapapun. Termasuk kepada istrinya sendiri.
“Begini. Ini yang pertama. Ini pertama saya berumah tangga. Apalagi pekerjaan dia entertaint. Terkadang susah-susah gampang mendidik dia. Kadang timbul susahnya, dan gampangnya juga ada,” jawab Angga.
Ia menjelaskan sebenarnya, Depe sebagai istri tidak diberitahu pun sudah mengerti apa yang harus dilakukan.
“Tapi, kalau susahnya datang, saya harus mengingatkannya berulang-ulang,” ucapnya.
Belum selesai Angga memberikan penjelasan, mendadak Roy terbatuk.
Batuknya cukup keras, mirip orang tersedak.
Di saat yang bersamaan, Roy menunjukkan bonekanya, Claudy.
Claudy mengenakan pakaian serba putih dengan rambut hitam terurai panjang.
Kedua matanya mengeluarkan air mata darah. “Saya merasa, tangisan darah. Saya merasa bahwa kamu khawatir ya, kalau Dewi ada yang lain,” sergah Roy.
Robby menimpali. “Angga apakah kamu benar-benar melihat kejadian tadi,” tanyanya.
Selang beberapa saat, mendadak dua orang penonton di dalam studio ambruk.
Tidak hanya satu, tetapi dua penonton sekaligus. “Mas-mas tolong bantuin. Astagfirullah Hal adziim. (Penonton) Jangan bengong ya,” kata Robby.
Robby mempersilakan Roy untuk meneruskan upayanya menerawang apa yang sebenarnya terjadi antara Angga dan Depe selama ini.
“Kesedihan bercampur dengan ketenangan Angga. Aura kesehatan kurang. Deg-degan juga. Saya berharap kamu tenang dan sabar. Ada ketakutan yang saya baca. Satu hal lagi, dia mengkhawatirkan saya. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada kalian berdua, kalau ikut omongan orang, kalian bisa pecah pintu rumah tangganya,” papar Roy.
Roy bertanya kepada Angga apakah hal itu benar atau tidak. Angga kembali menarik nafas panjang.
“Selama ini, memang banyak yang tidak menyukai saya. Dari mulai dekat (dengan Depe) sampai menikah. Banyak yang menghasut. Kok mau sih sama Angga, bukan yang lain,” kata Angga.
Ia pun senantaisa mengabaikan apa yang diomongkan orang lain tentang dirinya dan Depe.
“Saya selalu memastikan sama istri, jangan pernah dengar omongan orang. Jangan percaya. Kita yang jalani. Saya yakinkan dia harus ke depan, genggam tangan. Satukan, jangan sampai terhasut,” tegas Angga.
Roy kemudian seperti menggambar sesuatu di atas kertas. Sejurus kemudian, ia sudah menyelesaikan gambar, berupa sketsa.
Gambarnya cukup mengejutkan. “Ada sosok perempuan. Bisa anggota keluarga atau dari masa lalu. Bisa banyak hal yang saya lihat. Saya merasakan di sini kolega, bukan keluarga. Mudah-mudahan, Angga dan Dewi, kamu tidak terguncang,” katanya.
Robby menyambung perkataan Roy. “Aku tanya Dewi dulu. Tadi katanya susah dididik Angga. Dalam hal apa,” tanya Robby.
Depe mengaku selama ini, ia adalah tipe istri yang menuruti apa yang dikatakan suaminya, Angga.
Sambil memberikan jawaban, Depe menatap wajah suaminya yang berdiri di sebelah kananya. “Saya mah sendiri nutut-nurut aja sama AA ya. Saya ikut omongan dia,” ucapnya.
Merasa jawaban istrinya mengambang, Angga lantas memberikan contoh.
“Saya tahu banget kinerja dia dari pagi sampai pagi. Maksud saya, sampai rumah langsung istirahat. Jangan main HP (Handphone). Berkali-kali saya ingatkan dia. Dia balas pesan-pesan orang di HP. Padahal ada saya suaminya. Kesannya, mereka lebih menarik dari orang-orang itu,” kata Angga.
Mendengar jawaban Angga, Depe kaget. Ia tidak menyangka, kalau masalah handphone menjadi beban untuk suaminya selama ini. “Itu kerjaan sayang,” jawab Depe.
Depe kembali menatap wajah suaminya. Kali ini, matanya basah. Ia berkaca-kaca dengan wajah canggung.
“Kalo saya kasih tahu, hidup kalian akan berantakan,” ujar Roy.
Roy kemudian menunjukkan sebuah tulisan orat-oretan tangannya.
“Dan kalian tahu apa, Percaya,” kata Roy serasa menunjukan di atas kertas ada tulisan Percaya.
“Saling percaya satu sama lain. Saya melihat Angga dan Dewi, kacau sekali. Sampai saat ini pun mereka tak percaya. Apa itu betul Dewi,” tanya Roy.
Depe menjawab singkat. “Ya.”
Robby menyambung pertanyaan Roy.
“Mohon maaf Dewi, ini ada air mata. Dewi punya masa lalu. Masa lalu pasti ada karma baik dan karma buruk. Saya mau tanya sama AA, apakah seorang Angga Wijaya, yakin akan selamanya menjadi karma baik untuk Dewi Perssik,” tanya Robby kepada Angga.
“Saya yakin,” jawab Angga. Robby lantas memberikan contoh masa lalu Depe.
“Kalau melihat yang sebelum-sebelumnya, ada mantan-mantan Dewi yang terkena musibah,” ucap Robby.
“Maksudnya apa, saya kena musibah gitu,” tanya Angga. “Iya.” jawab Robby.
“Saya selalu memberikan yang terbaik untuk Dewi. Kadang saya sebenarnya belum tentu bisa, atau belum tentu tahu. Tapi saya bilang bisa dan tahu, agar hatinya percaya,” papar Angga.
Robby melanjutkan pertanyaannya. Kali ini ditunjukkan kepada Depe.
“Percaya atau tidak. Apakah karena perempuan lain,” tanya Robby.
Depe lantas menjelaskan mengapa menikah dengan Angga.
“Saat ini, saya merasa bahwa siapapun laki-laki, pasti. Jadi saya mencoba. Allah memberikan Angga Wijaya. Apakah, Angga tetap percaya. Menikah adalah ibadah, menjauhkan dari dosa,” ucapnya.
Depe selama ini juga mengingatkan suami untuk berterus terang.
“Saya bilang ke suami, jangan ada yang disembunyikan,” ujarnya.
Karena itulah, Depe mengaku sangat terkejut ketika Angga justru mempermasalahkan dirinya asyik main HP.
Itu pun karena untuk keperluan pekerjaan, bukan yang lain.
“Saya baru tahu, ternyata HP jadi masalah. Kok jadi beban yah. Selama ini. itu terkait kerjaan, saya selalu terbuka. Masalah HP itu masalah kecil. Itu jadi beban. Rasanya gak adil. Cuman sekadar HP,” tutur Dewi dengan air mata berlinang.
Tak lama, air matanya menetes.
Menurutnya, kalau memang Angga tidak senang dirinya asyik dengan HP saat pulang kerja, Angga bisa langsung mengambilnya.
“Ambil aja, saya gak akan amarah. Selama ini tentang pekerjaan. Tentang program televisi. Jadi kita dipanggil lagi di stasiun (teelvisi). Untuk masa depan saya juga,” tegas Depe.
Robby meneruskan pertanyaanya. “Apakah kalian mengetahui password (HP) masing-masing,” tanya Robby.
“Saya tak pernah tahu, pasworrd AA. Cuman kalo saya tanya, AA ini apa. Ia jelaskan. AA jangan jadikan beban. Itu (HP) hal kecil,” pinta Depe.
Angga menyergah dan memberikan penjelasan. “Jujur terus terang, saya menikahi bukan karena harta kamu, atau status kamu. Ia ramah tak pernah membedakan siapa orang ini siapa. Itu yang saya suka,” kata Angga.
Angga merasa perlu menjelaskan hal ini, karena ada yang beranggapan ia hanya menghabiskan harta istrinya.
“Sebagian besar di sana, mengecap saya itu menghabiskan hartanya. Baik (harta) itu ada atau tidak, saya akan ada di sini dengan kamu. Kalau nanti tidak jaya lagi, aku akan tetap di sini. Kalau boleh, biar aku saja yang bekerja dan kamu di rumah,” kata Angga.
Dewi Perssik kembali menangis.
Roy kembali mengingatkan tentang pentingnya rasa saling percaya di antara Angga dan Depe sebagai suami istri.
“Saya sedikit galau, ada darah dan air mata. Saya mecium ada seseorang yang tidak senang dengan kalian. Saya tegaskan sekali lagi, abaikan omongan orang. Saya mencium ada yang beda, di tubuh Mbak Dewi dan Angga. Dijadikan objek target untuk perpisahan. Tetapi saya melihat Angga dan Dewi sangat kuat hatinya. Saling mencintai satu sama lain,” tetas Roy Kiyoshi. (Arie Puji Waluyo/Warta Kota/Hasyim Ashari/TribunPontianak)