Kejadian Mako Brimob, Kisah Istri Aipda Denny yang Menangis oleh Dendang 'Papah Kerja, Mamah Kerja'
Suasana duka masih menyelimuti kediaman Aipda Denny Setiadi (32) di Jalan Kramat 3E,
Namun, Si Rani kecil beberapa kali bernyanyi lagu yang sama pada hari ayahnya telah meninggal dunia dan jenazahnya disemayamkan di rumah duka.
Sontak isak tangis pecah dari Etti Prihartin setiap mendengar putri kecilnya menyanyikan lagu kenangan itu.
Sumarno mengaku tidak merasakan firasat yang aneh jelang wafatnya sang anak.
Pertemuan terakhir dengan anaknya terjadi pada Minggu, (6/5/2018) lalu.
"Ketemu terakhir hari Minggu berkunjung dengan anaknya. Tidak ada tanda tanda, dia sehat sehat aja," ujarnya.
Ia mendengar kabar anaknya sedang menjadi sandera dalam kerusuhan di Mako Brimob.
Saat itu istri dari almarhum datang ke rumahnya dengan panik setelah mendengar kabar wafatnya Denny dalam peristiwa tersebut.
"Sampai jam 11 gak ada kabar. Istrinya pulang ke sini dengan kecewa. Terus dapat kabar Denny meninggal," ujar Sumarno.
Di mata Sumarno, almarhum Denny adalah sosok pribadi anak dan polisi yang sangat baik. Dan almarhum menjadi kebanggan keluarganya.
"Jujur, ramah, sopan, sering bergaul, suka bercanda. Tidak ada firasat sebelumnya," ujar Sumarno.
Ia tak mendapat firasat apapun jelang anaknya itu wafat.
Pertemuan terakhirnya dengan anaknya terjadi pada Minggu lalu.
Dan rencananya, Aipda Denny Setiadi akan merayakan ulang tahun pada 15 Mei mendatang bersama keluarga.
"Padahal tanggal 15 Mei akan berulang tahun dan kumpul sama mama," ucap saudara kembar Denny, Dewi Lukmiyati.
Sebelum menjadi penyidik Densus 88, Aipda Denny Setiadi merupakan anggota Polres Metro Bekasi Kota selama kurun waktu 14 tahun, Denny tumbuh sebagai polisi tangguh yang memiliki dedikasi penuh terhadap pekerjaannya.