Misteri Senjata yang Digunakan Napi Teroris, Benarkah Rampasan dari Densus 88? Bagaimana Bisa?
Senjata api yang diduga rampasan yang dimiliki napi teroris di Rutan Mako Brimob hingga kini masih misteri.
Baca: Hari Ini Tepat Satu Tahun Ahok Jalani Masa Tahanan di Rutan Mako Brimob
Setyo Wasisto mengakui, narapidana teroris sebelumnya sempat meminta bertemu dengan Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma.
"Kemarin mereka memang menuntut seperti itu," ungkapnya.
Kendati negosiasi berjalan alot, Setya Wasisto berharap ada hasil terbaik dari upaya tersebut.
"Kita berupaya tim negosiator dari polri terus melakukan negosiasi di lokasi, dengan harapan bisa menghasilkan yang terbaik," ucapnya.
Ia memastikan, situasi rutan Mako Brimob sudah dapat dikendalikan. Pihaknya, lanjut dia, akan memberi perkembangan peristiwa setiap waktu.
"Mohon masyarakat tidak gelisah, takut karena semua masih dalam kendali kita," paparnya.
"Masyarakat jangan percaya dengan media yang tidak jelas, yang memprovokasi, mengalihkan fakta-fakta dengan tujuan tertentu. Kami akan terus memberikan perkembangan terakhir," urainya.
Baca: Tiba-tiba Viral Video Kapolres Karawang Minta Maaf ke TNI, Ada Apa Ya?
Satu Sandera
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M. Iqbal membenarkan ada korban jiwa dalam bentrok yang melibatkan petugas dan narapidana kasus terorisme di Mako Brimob Depok.
"Ada enam rekan kami gugur, dalam peristiwa ini ada enam rekan kami yang gugur," kata Iqbal di Mako Brimob, Depok, Rabu (9/5/2018).
Jumlah tersebut terdiri dari lima orang polisi dan satu orang narapidana.
Kejadian berawal dari narapidana Wawan Kurniawan yang marah karena makanan yang diberikan keluarganya harus dicek petugas Densus 88 lebih dulu saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (8/5/2018).
Berdasarkan prosedur, semua makanan tahanan dari keluarga memang harus dicek.
Kembalinya ke Rutan Mako Brimob, Wawan memprovokasi narapidana lainnya, sehingga memicu mereka anarkis dan merampas senjata petugas.
"Saat itu ada insiden, sehingga beberapa petugas kami disandera. Ada enam yang disandera, senjata direbut sehingga langkah yang kami ambil melakukan upaya kepolisian," lanjut dia.