Sindiran Lucinta Luna Sambil Minum Susu Hamil 'Muntah di Luar Muntah di Dalam'
Nama pedangdut Lucinta Luna masih saja jadi perbincangan warganet di media sosial.
Baca: Ala Kachuu Penculikan Pengantin di Kirgikistan, Dipaksa Nikah, Diperkosa Hingga Bunuh Diri
Baca: Satpol PP Diminta Tegas Tindak Pekat dan Karaoke Jelang Ramadan
Tak hanya itu, Luna juga melontarkan kata-kata yang membuat netizen heran.
Ia terlihat berkumpul dengan Ratna Pandita dan seorang temannya.
Luna pun memamerkan kalau dirinya baru saja meminum susu hamil untuk kesehatan buah hatinya.
Melihat video itu, banyak komentar yang diberikan warganet.
"Di tunggu aja foto maternity ...hahaha ....,"
"Mba patah, minumnya semangat bener, haus bgt yaaa?sama kyk saya dong hamil anak ketiga yg lain eneg, susu doang yg masuk.
Baca: Pakai Sepatu Mahal Ayu Ting Ting Dikira Plagiat Perlu Diruwat Kebanyakan Gimmick
Baca: Ini Jumlah Sementara Sumbangan Dana Kampanye Setiap Paslon di Pilkada Kerinci
Baca: Tamara Bleszynski Berduaan Dengan Mike Lewis, Komentar Warganet Bikin Hati Maknyes
Btw, hpl ny kapan? jgn pake heels sering2 mb, hati2 nanti kepleset, kn hamil muda msh rawan lho yaaa ehh,oiya itu ngadukny yg sepenuh hati, jgn asal biar susuny larut, kl nggak nanti pas cuci piringnya susah lho, jd keras!!,"
"lo perempuan tulen mah gk banyak drama soal apa lah hamil2an apa hamil beneran kan klo hamil pasti ada surat check up dr dokter +perut makin hari makin besar bukan cuma pamer ngublek susu doank anjiiirrr,"
"Ngakak liatnya.. namanya trimester awal itu biasa, tapi cara bikin susunya pengen muntah,"
"Halah sensasi nih mas mas, org mau mnum susu kok matanya ke kamera mulu, klo beneran ya fokus ke susunya,"
Bagaimana tanggapanmu?
(TribunSolo.com/Rifatun Nadhiroh)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Lucinta Luna Pamer Video Minum Susu Khusus Ibu Hamil, Netter : Ditunggu Foto Maternitynya, http://solo.tribunnews.com/2018/05/03/lucinta-luna-pamer-video-minum-susu-khusus-ibu-hamil-netter-ditunggu-foto-maternitynya?page=all.
Penulis: Rifatun Nadhiroh
Editor: Rifatun Nadhiroh