Jawab Pertanyaan Netizen, Mahfud: FH Itu Tak Pernah Dipersekusi (Malah Cenderung Mempersekusi)

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD kembali buka suara mengenai insiden

Editor: rida
(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2017). 

TRIBUNJAMBI.COM- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD kembali buka suara mengenai insiden tewasnya 2 anak dalam acara bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2018).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Rabu (2/5/2018).

Awalnya, Mahfud MD berulangkali dimintai tanggapan oleh sejumlah warganet di Twitter terkait insiden tersebut.

Mahfud MD pun berkali-kali menjelaskan jika panitia acara harus ditindak dan diadili.

Baca: Badlet Hilang di Danau Kerinci Malam Tadi, Pagi Ini Masih Pencarian

Baca: Pengumuman Kelulusan SMA 2018 Hari Ini Kemendikbud Sudah Serahkan Hasil UN 30 April

Baca: 15 Foto Ini Buktikan Jika Kulit Putih Tak Selamanya Jadi yang Tercantik

Menurutnya, wakil gubernur jangan hanya berkomentar, tetapi dengan otoritasnya bisa menegakkan hukum melalui pihak kepolisian.

Mahfud MD juga menyebut beberapa netizen yang menanyakannya secara berulang-ulang.

Menurutnya, netizen tersebut mancing-mancing Mahfud MD ke dalam isu panas.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk memblokir akun-akun yang seperti itu.

Berikut sejumlah dialog antara Mahfud MD dan netter.

Baca: Ki Hajar Dewantara Kritik Sistem Pendidikan Barat

Baca: Hari Pendidikan Nasional Netizen Ramai-ramai Pajang Meme Menggelitik

Baca: Bocah Mandi Oli Bekas Tidak Terima Videonya Tersebar

@mohmahfudmd: Daripada melayani debat orng yg sengaja memancing keruh lbh baik sy jawab blockir.

Msl ada yg nanya, “mengapa anda membela ibu2 dan anaknys tapi diam saat FH dipersrkusi?”

Maka saya jawab dgn blockir. FH itu tak pernah dipersekusi (malah cenderung mempersekusi, hahaha)

@poetradalimoe: Lalu bagaiamana tanggapan prof @mohmahfudmd terhadap 2 anak yang meninggal di Monas?

sampe tak banyak terdengar di Media Eletronik serta surat kabar Mereka-Mereka?

Baca: Selamat pagi, yang Populer Semalam, Foto Annisa Pohan saat SMA - 5 Manfaat Intim Pagi Hari

Baca: Ucapan Inspirasi Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Cocok Diunggah di Media Sosial

Baca: Hari Pendidikan Nasional 2018 - Ini yang Diunggah di Laman Kemendikbud untuk Peringati Hardiknas

@mohmahfudmd: Anda juga masih menanyakan hal yg sdh sy jawab dan sdh sy kutuk jam 11 tadi. Me-mancing2 lagi?

@perubahan_2019: Beda sama kata pak polisi....

Monggo pak @mohmahfudmd dicomen ni.

Ibu yg diterikin dan disorakin,kira" bapak tau tujuan mereka apa?

Kalau yg mati,ini tujuan untuk dapat makanan lho pak.. karena susahnya hidup..mati keinjek"

@mohmahfudmd: Anda nanya lagi?

Sy sdh jawab tegas bhw penanggung jawab bagi2 sembako hrs diadili.

Wagub jangan hanya berkomentar tapi dgn otoritasnya bisa menegakkan hukum melalui polisi.

Berarti anda me-mancing2 lagi.

Baca: Baru, Instagram Segera Punya Fitur Video Chat, Punya Keistimewaan

@AlfaChintya1: Sabar prof, sabar ... saya jg gregetan, tp sabaf prof..

@mohmahfudmd: Cara bersabar yg paling baik, agar pertengkaran tak berlanjut, ya, block.

Kalau diskusi Ok, tapi kalau men-cari2 masalah ya dijawab dgn blockir.

Itu adl adalah jawaban yg paling baik dan tdk melanggar hukum.

1
Postingan Mahfud MD (Capture)

Diberitakan Kompas.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut jika 2 anak yang tewas di Monas meninggal karena berdesak-desakan.

Adinda Rizki, bersama dengan Mahesha Janaedi, harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/4/2018).

Menurut hasil investigasi, mereka dikerahkan oleh pihak RW setempat untuk datang di acara tersebut.

Diketahui, Mahesa berusia 10 tahun, sedangkan Adinda berusia 12 tahun.

Sandiaga Uno pun mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini.

Acara bagi-bagi sembako di Monas itu digelar Forum Untukmu Indonesia.

Ratusan ribu massa hadir ke Monas sejak Sabtu pagi, untuk mengambil sembako dan makan gratis.

Akibatnya, kawasan sekitar Monas menjadi macet, semrawut, dan kotor.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menyatakan jika TNI dan polisi sampai kewalahan menanggani masa yang datang sejak pagi.

Menurutnya, panitia tidak memperkirakan jumlah masa yang akan dihadirkan.

Pada pukul 11.15, massa yang masuk ternyata sangat banyak, sekitar 100 ribuan orang.

"Panitia tidak menjelaskan perkiraan jumlah massa yang akan dihadirkan dan ternyata pada jam 11.15 berdasarkan hasil pemantauan dari Monas, massa yang sudah masuk kurang lebih 100.000-an," ujar Mangara di Balai Kota, Senin (30/4/2018).

Diketahui, ada 3 jenis sembako yang dibagikan.

Antrean yang terpisah disinyalir menjadi sebab kekacauan pembagaian.

"Sembakonya ada tiga macam, beras; minyak; mie instan; tapi pintu loket mengambil berbeda dan ini membuat ribet. Akhirnya saya, Kapolres, Dandim, dan Karoops sepakat memberhentikan sementara," imbuh Mangara.

Tak hanya kemacetan, Mangara juga menyebut banyak massa yang pingsan dan bahkan dilarikan ke rumah sakit akibat insiden ini. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal 2 Anak Tewas Saat Bagi-bagi sembako di Monas, Mahfud MD: Wagub Jangan Hanya Berkomentar, http://wow.tribunnews.com/2018/05/02/soal-2-anak-tewas-saat-bagi-bagi-sembako-di-monas-mahfud-md-wagub-jangan-hanya-berkomentar?page=all&_ga=2.203825941.48404159.1524968048-642295991.1516010623.

Penulis: Lailatun Niqmah

Editor: Lailatun Niqmah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved