Metode Baru Bersihkan Lingkungan, Dengan Gunakan Jutaan Kecoak

Tentu saja seekor serangga kecil berwarna cokelat gelap dan menjijikkan yang hidup di tempat lembab.

Editor: Suci Rahayu PK
(chaofanzhuan.net)
Kecoak 

TRIBUNJAMBI.COM - Apa hal pertama yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata 'kecoak'?

Tentu saja seekor serangga kecil berwarna cokelat gelap dan menjijikkan yang hidup di tempat lembab.

Tapi, pernahkah kalian membayangkan jika serangga yang banyak dibenci orang ini ternyata bisa mengatasi masalah sampah?

Baca: Cerita Ki Joko Bodo Rasakan Getaran Hebat Saat Sujud di Tanah Suci, Hingga Alami Perubahan & Taubat

Itulah yang saat ini terjadi di China.

Ialah Li Yanrong, petani di distrik Zhangqiu di Jinan, Provinsi Henan, China yang menampung 300 juta kecoak.

Kecoak ini dimanfaatkan untuk mengolah sekitar 15 ton sampah makanan sehari, atau sekitar seperempat dari sisa dapur warga satu kota.

"Kecoak adalah hewan yang tidak takut pada hal apapun, yang lunak, keras, asam, manis, pahit hingga pedas sekalipun," kata Li.

Cina menghasilkan setidaknya 60 juta ton sampah dapur setiap tahun.

Sebagian besar diproses melalui fermentasi.

Pengolahan sampah yang mahal dan tidak efisien justru mencemari lingkungan.

Li mengatakan, kecoak menawarkan alternatif yaitu cara non-polusi membuang limbah makanan.

Kecoak
Kecoak ((chaofanzhuan.net))

Melansir dari asiaone.com (30/4/2018), dia mengatakan sudah memiliki sekitar 300 ton kecoak dan berencana untuk mengembangbiakkannya menjadi sekitar 4.000 ton untuk memproses 200 ton limbah makanan dari Zhangqiu dan kota-kota tetangga per hari.

Kecoak Amerika adalah satu varietas kecoak terbesar di dunia dengan panjang tubuh sekitar 4 sentimeter dan siklus hidup selama 700 hari.

Serangga ini juga sering digunakan sebagai bahan utama dalam pengobatan tradisional China, di antaranya menyembuhkan luka dan menghilangkan bekasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved