Doa Mujarab Malam Nisfu Syaban, Seluruh Dosa Diampuni, Keinginan Akan Dikabulkan Allah SWT
Pada bulan Syaban ada satu malam yang disebut malam yang mulia, Allah SWT akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya pada malam ini.
TRIBUNJAMBI.COM - Malam Nisfu Sya'ban 1439 H jatuh nanti malam, Senin (30/4/2018).
Umat Islam tahukah Anda bulan Syaban telah memasuki pertengahan bulan.
Pada bulan Syaban ada satu malam yang disebut malam yang mulia, Allah SWT akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya pada malam ini.
Malam itu yakni malam Nisfu Syaban.
Keutamaan malam Nisfu Sya'ban satu diantaranya dijelaskan dalam sebuah hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Sedangkan Imam Ghazali mengartikan malam nisfu sya’ban sebagai malam penuh dengan syafa’at atau pertolongan.
Dijelaskan pula bahwa pada tanggal 13 sya’ban Allah SWT memberikan sepertiga syafaat-Nya kepada hamba-Nya.
Pada tanggal 14 Sya’ban Allah SWT akan memberikan syafaat secara penuh kepada Hamba-Nya.
Kemudian pada malam 15 Sya’ban (nisfu sya'ban), seluruh umat Islam akan mendapatkan kebaikan, syafaat dan kemuliaan sebanyak-banyaknya, sebagai penutup catatan amal selama satu tahun.
Pada malam tersebut semua amal akan di angkat ke langit untuk dihadapkan kepada Allah SWT.
Baca: Nisfu Syaban 2018 Selasa 1 Mei, Ini Niat Puasa dan 3 Amalan Menurut Ustad Abdul Somad dan Para Kiai
Dikutip Tribunjambi.com dari laman NU Online, ada tiga amalan utama untuk dilakukan di malam Nisfu Sya'ban.
Pertama, memperbanyak doa. Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.
Ketiga, memperbanyak istighfar, karena tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa.
Sejumlah umat Islam di Tanah Air biasanya akan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali setelah salat Maghrib.
Setelah itu dilanjutkan membaca doa Nisfu Sya'ban.
Berikut adalah doa Nisfu Sya'ban.
اَللّهُمَّ صَلِ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِمْ , اَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ , يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ يَاذَا الْطَّوْلِ وَاْلإِ نْعَامِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِ يْنَ وَ أَ مَانَ الْخَا ئِـفِيْنَ , اَللّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَـنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْ دًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِيْ الرِّزْقِ فَا مْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَا وَ تِيْ وَحِرْمَانِيْ وطَرْدِيْ وَ إِ قْتَارَ رِزْقِيْ وَ أَشْبِتْـنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْ زُوْ قًا مُوَ فَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِ نَّكَ قُلْتَ وَقَوْ لُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمَنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ , يَمْحُوْ اللهُ مَايَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَ هُ أُمُّ الْكِتَابِ , إِ لَهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلأَ عْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِشَعْبَا نَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَ قُ فِيْهَا كُلُّ أَ مْرٍحَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ إِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلاَءِ مَاأَعْلَمُ وَمَالاَ أَعْلَمُ وَمَا أَ نْتَ بِهِ أَعْلَمُ وأَ نْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ , بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرّ َحِمِيْنَ , وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Ya Allah, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan kenikmatan. Tiada Tuhan melainkan Engkau, engkaulah penolong para pengungsi, pelindung orang-orang yang mencari perlindungan dan pemberi keamanan kepada orang-orang yang ketakutan.
Ya Allah, Jika Engkau telah menulis aku disisi Engkau di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit dalam rezekiku, maka hapuskanlah.
Ya Allah, dengan anugerah Engkau, dalam ummil kitab celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezekiku dan tetapkanlah aku di sisi Engkau dalam Ummil Kitab sebagai orang yang beruntung, memperoleh rezeki dan taufiq dalam melakukan kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman Engkau adalah benar didalam Kitab Engkau yang telah diturunkan atas lisan Nabi Engkau yang terutus. Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dan di sisi Allah terdapat Ummil Kitab.
Baca: Kapan Malam Nisfu Syaban 2018? Lakukan Tiga Amalan Mulia Ini Pada 10 Syaban, Dosamu Dihapuskan!
Wahai Tuhanku, dengan kenyataan yang agung pada malam pertengahan bulan Sya’ban segala perkra yang ditetapkan dibedakan, hapuskanlah dari saya bencana, baik yang saya ketahui dan yang belum saya ketahui. engkaulah yang mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. dengan rahmatmu wahai tuhan yang maha mengasihi. Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad, atas keluarga dan para shahabat beliau, Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (*)
Amalan Nisfu Sya'ban menurut Ustadz Abdul Somad
Puasa di Nisyfu Syaban ini, walaupun sunah, namun biasanya sering diamalkan umat Islam karena di malam Nisfu Sya’ban memiliki banyak keistimewaan.
Di antaranya adalah Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Sya’ban belum juga berdamai.
Menurut Ustad Abdul Somad dalam video ceramahnya, hadis tentang puasa di siang hari saat Nisfu Syakban adalah daif atau lemah, tetapi boleh saja kita lakukan jika ingin berpuasa.
“Kalau mau, silakan saja, apalagi jika untuk kebaikan bersama, tetapi hadisnya lemah. Hadis puasa di bulan Syakban yang kuat adalah berpuasa di bulan-bulan haram atau mulia, yaitu Zulhijjah, Zulkaidah, Rajab dan Syakban dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya di malam Nisfu. Jadi, ini hadisnya umum bulannya, tak khusus dijelaskan harus di saat Nisfu Syakban, tetapi di bulan-bulan haram,” jelasnya.
Kemudian amalan di malam Nisfu Syakban, apakah ada salat sunah Nisfu Syakban? Katanya tak ada.
Di malam itu, kita dianjurkan untuk melakukan amalan sunah apa saja.
“Mau salat sunah, silakan. Salat sunahnya apa saja, terserah,” bebernya.
Dikutip dari sumber lain, tata cara puasa Nisfu Sya’ban sama saja dengan puasa-puasa lainnya, yaitu mengucapkan niat di malam sebelumnya, besok subuhnya makan sahur, mulai berpuasa sejak azan subuh dan berbuka saat matahari tenggelam atau magrib.
Ada pun niat berpuasanya adalah seperti ini:
nawaitu shauma syahri sya’bana sunnatan lillahi ta’ala (sengaja aku berniat puasa sunah bulan Syakban karena Allah Ta’ala).
3 Amalan Nisfu Syaban Versi Kiai NU
Dikutip dari nu.or.id, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan pada nisfu Sya'ban.
Meski sejatinya amalan-amalan ini dapat dikerjakan pada bulan-bulan lainnya.
Sya’ban berarti bulan penuh berkah dan kebaikan. Pada bulan ini Allah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya.
Karenanya, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah.
Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Sebuah hadits mengatakan bahwa Nabi SAW lebih sering puasa sunah di bulan Sya’ban dibandingkan pada bulan lainnya, (HR Al-Bukhari).
Selain puasa, menghidupkan malam sya’ban juga sangat dianjurkan khususnya malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban).
Maksud menghidupkan malam di sini ialah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam nisfu Sya’ban.
Baca: 8 Peninggalan Sejarah Religius Paling Terkenal, Termasuk Janggut dan Jejak Kaki Nabi Muhammad
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam nisfu Sya’ban; Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.
Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban.
Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
Pertama, memperbanyak doa.
Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.
Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia.
Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,
وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".
Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
Ketiga, memperbanyak istighfar.
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah.
Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa.
Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.
Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan,
الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم
Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits.
Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.
Demikianlah tiga amalan utama di malam nisfu Sya’ban menurut Sayyid Muhammad.
Semua amalan itu berdampak baik dan memberi keberkahan kepada orang yang mengamalkannya.
Semoga kita termasuk orang yang menghidupkan malam nisfu Sya’ban dengan memperbanyak do’a, membaca dua kalimat
syahadat, istighfar, dan kalimat mulia lainnya. Wallahu a’lam. (*)